Ariranews.com, Batam: Ratusan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan pelaku olahraga di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menjalani penyuntikan vaksinasi Covid-19 di Aula Kampus Universitas Internasional Batam (UIB) pada Selasa (31/3/2021) pagi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, selain pengurus juga terlihat unsur atlet, pelatih, pembina dan pengurus cabang olahraga (Cabor).
Ketua KONI Kepri Usep RS saat ditemui di sela-sela vaksinasi, mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini bertujuan untuk melindungi para pengurus KONI, atlet, pelatih dan pelaku olahraga dari Covid-19.
“Hari ini, sekitar ratusan orang yang terdiri pengurus, atlet hingga pembina dari setiap cabor yang sudah terdaftar menjalani vaksinasi,” jelas Usep.
Menurutnya, perlindungan terhadap para atlet, pelatih dan pembina ini sangat diwajarkan sebab mereka juga mempunyai intensitas yang tinggi di luar. Sehingga wajib untuk terlindungi dari paparan virus Corona.
“Untuk vaksinasi tahap ini akan dilakukan secara bertahap. Yang pertama hari ini, dan selanjutnya akan dilakukan pada 2 Juni 2021 mendatang,” jelasnya.
Dengan adanya vaksinasi untuk pengurus, tambahnya, atlet hingga pelatih ini diharapkan mereka tidak mudah terjangkit virus Covid-19. Sehingga dapat imun tubuh yang kuat, mengingat bakal melakukan mobilitas yang tinggi untuk bertanding di segala event. Khususnya menghadapai PON 2021 di Papua nanti.
Usep juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang cepat tanggap untuk memvaksin para atlet dan pelaku olahraga.
“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan memfasilitasi kami, sehingga kami semua bisa menerima vaksinasi hari ini,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil pertemuan Panitia Besar PON XX Papua dengan pengurus KONI Pusat, diwajibkan semua peserta PON Papua 2021 sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum menjejakkan kakinya di Bumi Cenderawasih.
Wakil Ketua KONI Pusat yang juga Ketua Panwasrah PON XX Papua, Suwarno melalui laman pemerintah Provinsi Papua mengatakan, dengan demikian tidak hanya atlet saja yang divaksin, tetapi para ofisial dari masing-masing provinsi maupun panitia pelaksana agenda PON XX di Papua wajib mendapat vaksin sebelum terlibat di dalamnya.
“Bahkan masyarakat di sekitar lokasi pertandingan (venue) pun wajib mendapat vaksin sehingga pelaksanaan PON pada 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang, tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19,” ujarnya.
Suwarno juga meminta seluruh KONI masing-masing provinsi selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerahnya agar baik atlet maupun ofisial bisa segera divaksin.
Karena waktu pelaksanaan PON XX Papua, lanjut Soewarno, sudah semakin dekat sehingga di sisa waktu saat ini dapat dimanfaatkan untuk melengkapi hal-hal yang kurang.
Soewarno mengatakan bahwa waktu pelaksanaan PON tinggal 196 hari jika berhitung mulai sekarang sampai dengan 2 Oktober 2021. Tapi sebenarnya ada beberapa cabor yang bertanding menggunakan venue pada 19 September.
“Sebagian atlet dan ofisial sudah ada yang datang dan bertanding pada tanggal 21 September,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Suwarno mengimbau semua pihak yang terlibat dalam kepengurusan PB PON Papua untuk fokus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan mengingat waktu pelaksanaan semakin dekat.
“Kalau bisa bidang-bidang yang ada segera turun ke klaster untuk menentukan kebijakan apa yang dibuat setelah atlet dan ofisial dari luar Papua tiba. Tentunya ini dilakukan paling lambat usai CDM meeting awal bulan depan,” ujarnya.(***)