18 Tahun Buron, Densus 88 Tangkap Pelaku Bom Bali I

Avatar photo

Jakarta: 18 tahun buron, teroris Bom Bali I, Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman berhasil ditangkap Densus 88.

“Telah dilakukan penangkapan tanpa perlawanan terhadap tersangka (DPO) Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman pada hari Kamis, 10 Desember 2020, pukul 19.30 WIB di Kabupaten Lampung Timur, Lampung,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono dikutip dari detikcom, Sabtu (12/12/2020).

BACA JUGA:   Ground Breaking The Icon Central, Amsakar: Semoga Jadi Tempat Tinggal yang Berbeda

Argo menuturkan Zulkarnaen merupakan buron teroris Bom Bali I. Saat itu, Zulkarnaen merupakan panglima askari (kelompok bersenjata) Jamaah Islamiyah (JI).

“Zulkarnaen adalah panglima askari Jamaah Islamiyah ketika Bom Bali I. Dia yang membuat unit khos yang kemudian terlibat bom Bali serta konflik-konflik di Poso dan Ambon. Unit khos itu sama dengan special task force,” imbuhnya.



Tim Densus 88 juga menggeledah rumah Zulkarnaen. Saat ini Zulkarnaen masih diperiksa intensif. “Saat ini masih diperiksa,” ujarnya.

BACA JUGA:   HUT Jasa Raharja ke-61, Jasa Raharja Cabang Kepri Gelar Upacara hingga Santuni Panti Asuhan

Zulkarnaen disebut-sebut memiliki kemampuan lengkap. Mulai merakit bom, ahli fisika (untuk meramalkan efek ledakan), dan ahli kimia untuk menciptakan bahan-bahan bom, termasuk kemampuan merekrut pengikut, sehingga figurnya sangat ditokohkan.

Zulkarnaen, yang juga punya nama lain Daud alias Arif Sunarso, diduga berperan sebagai penanggung jawab seluruh operasi teror JI. Dia juga Ketua Dewan Askari atau pimpinan kelompok bersenjata Jamaah Islamiyah, namun dia bukanlah eksekutor lapangan, melainkan penanggung jawab aksi teror.

BACA JUGA:   Lolos Administrasi, Ariranews.com Diverifikasi Faktual Dewan Pers

Ditengarai beberapa aksi peledakan bom yang mendapatkan restu Zulkarnaen antara lain Bom Bali I pada 2002 yang menewaskan 202 orang. Juga peledakan bom di Hotel JW Marriott pada 2003, serta peledakan bom di Kedutaan Besar Australia, Jakarta, pada September 2004.(emr)

sumber: detik.com
foto: ilustrasi