banner 728x90

Politik Uang, Isdianto: Nikmatnya Sementara, Ruginya Lama

KARIMUN: Calon Gubernur Kepri nomor urut 2, Isdianto melaksanakan kampanye tatap muka di 6 Desa yang berada di Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun, Kamis, (12/11/2020).

Keenam Desa tersebut yaitu, Desa Sebele, Desa Dengong, Desa Lebuk, Desa Lebuk Penarak, Desa Sei Asam, Desa Semembang dan Desa Tebias.

Sekitar pukul 07.00 WIB, Ditemani istri Rosmeri, Isdianto bertolak ke Belat melalui Pelabuhan Sekupang, Kota Batam menggunakan SB Lala Ekspress.

BACA JUGA:   Buron 8 Tahun, Terpidana Kasus Korupsi Beras Raskin di Sagulung Berhasil Ditangkap

Tiba di Kecamatan Belat, Isdianto beserta Rosmeri disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat.

Di Belat, Isdianto mengajak masyarakat agar dapat menggunakan hak suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang digelar pada 9 Desember mendatang.

“Saya mengajak agar saudara-saudara saya, agar nanti ketika hari pencoblosan pada 9 Desember mendatang, mari gunakan hak suara kita dengan sebaik mungkin,” ujar Isdianto.

Menurut Isdianto, pada pilkada kali ini satu suara sangat berarti demi menentukan arah pembangunan yang ada di Provinsi Kepri.

BACA JUGA:   Korban Longsor Serasan, 10 Meninggal Dunia, 42 Orang Dinyatakan Hilang

“Jadi jangan sampai saudara saya yang ada di Kepri tidak menggunakan hak suara. Meskipun satu suara sangat menentukan arah pembangunan kita ke depan nanti. Bapak dan Ibu sudah menggunakan hak suaranya dengan baik, berarti sudah berpartisipasi dalam pembangunan Kepri nantinya,” tutur Isdianto.

Selain itu, Isdianto juga mengingatkan agar masyarakat jangan mudah tergiur dengan money politics atau politik uang. Karena, dapat menyengsarakan masyarakat serta mencederai pelaksanaan pilkada.

BACA JUGA:   AHASS September CERIA, Diskon 20 Persen Jasa Service Plus Voucher

“Kalau ada oknum yang menawarkan uang untuk memilih seorang calon, Bapak dan Ibu jangan tergiur. Itu sudah ada hukuman yang mengatur money politics. Saya tidak mau masyarakat Kepri terjebak dengan money politics. Nikmatnya sementara, namun ruginya berlangsung lama,” pungkas Isdianto.(***)