banner 728x90

Mengenal Electoral College Ala Pemilu Amerika

Ariranews.com: Tiga hari belakangan telinga kita sering mendengar istilah electoral college. Pasalnya, saat ini lagi heboh-hebohnya penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika dan electoral college itulah yang akan menentukan siapa yang akan jadi memimpin Amerika, Joe Biden atau petahana Donald Trump.

Di Amerika, kandidat presiden yang memiliki suara terbanyak belum tentu memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020.

Melihat pada pemilu Amerika tahun 2016, Calon Presiden Hillary Clinton unggul di atas Donald Trump dengan lebih dari tiga juta suara.

Meski demikian, harapannya untuk jadi orang nomor wahid Amerika Serikat, kandas lantaran dirinya kalah dalam electoral college.

BACA JUGA:   KPU Kota Batam Buka Posko Layanan Pindah Memilih, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Apa Itu electoral college?

Electoral college adalah pemilihan presiden secara langsung yang dipilih oleh lembaga, yang bernama electoral college.

Anggota electoral college inilah yang bertugas untuk memilih Presiden dalam pemilu.

Para anggota electoral college dipilih oleh warga ketika pemilu. 

Mereka merupakan perwakilan dari partai politik di masing-masing negara bagian, atau orang yang berafiliasi dengan kandidat capres tertentu.

Oleh karena itu, saat pemilu berlangsung, warga tak hanya memberikan suara untuk calon presiden, melainkan juga untuk anggota electoral college.

Bagaimana Cara Proses Electoral College?

BACA JUGA:   Wagub Marlin Semarakkan Pembukaan STQH Kota Tanjungpinang 2023

Secara keseluruhan, Amerika memiliki 538 perwakilan electoral college yang tersebar di 52 negara.

Masing-masing negara bagian memiliki jumlah perwakilan electoral college yang berbeda-beda, tergantung dari jumlah penduduknya.

Semakin banyak penduduk, jumlah electoral college juga akan semakin banyak.

Setiap negara bagian setidaknya memiliki minimal tiga electoral college.

Saat ini, negara bagian yang memiliki suara electoral college terbesar saat ini adalah California, dengan jumlah suara 55 kandidat.

Dilansir dari BBC Indonesia (4/11), biasanya, anggota electoral college akan memilih calon presiden yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilu di negara bagian tersebut.

BACA JUGA:   Jelang Muktamar NU, PWNU Kepri Nyatakan Dukung Said Aqil Siradj

Sebagai contoh, jika seorang kandidat dari partai Demokrat memenangkan suara 50,1% di negara bagian Minnesota,  maka ia akan mendapat seluruh suara dari anggota electoral college dari negara bagian tersebut.

Meski demikian, ada juga beberapa negara bagian yang membagi  electoral college berdasarkan proporsi suara yang diterima masing-masing calon presiden. 

Negara bagian tersebut dinamakan dengan swing state. Inilah alasan kenapa kandidat presiden lebih fokus untuk menangkan suara di swing state tersebut. 

Kandidat yang mendapatkan suara 270 electoral college, dinyatakan sebagai pemenang pemilu Amerika Serikat.(emr)

sumber: kompastv