Marlin Agustina Minta Kaum Perempuan Kepri Cerdas dan Kritis

Avatar photo

BATAM: Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau nomor urut tiga Hj. Marlin Agustina, meminta para perempuan di Kepulauan Riau untuk menjadi sosok yang cerdas dan kritis dalam menyikapi berbagai informasi yang datang dari berbagai sumber. Perempuan juga harus berpikir kreatif dalam memanfaatkan waktu belajar dan bekerja dari rumah, sabar mengajar, mendidik, dan mendampingi anak di rumah.

Dalam situasi kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, kata Marlin, memang menjadi tantangan bagi semua orang, termasuk para perempuan Kepulauan Riau. Sebab, ruang gerak terbatas meski komunikasi dan informasi terus mengalir deras dari dan ke segala arah.

BACA JUGA:   Pernah di Marchelia, Suryani Tinggal Petik Hasil

“Tapi jangan sebuah keterbatasan menjadi halangan untuk membangun kecerdasan dan kreativitas kaum perempuan. Kita harus pantang menyerah menghadapi kondisi saat ini serta selalu berpikir positif bahwa sesulit apapun situasinya akan cepat berakhir,” tutur Marlin Agustina kepada wartawan, Rabu (3/12/2020).

Marlin mengatakan bulan Desember merupakan momentum untuk mengenang pengorbanan dan pengabdian seorang perempuan. Karena di bulan ini sebuah apresiasi diberikan kepada kaum perempuan, kaum ibu, di seluruh tanah air.


BACA JUGA:   𝐒𝐞𝐤𝐝𝐚 𝐉𝐞𝐟𝐫𝐢𝐝𝐢𝐧 𝐃𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐆𝐓𝐊 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐧𝐨𝐯𝐚𝐬𝐢 𝐔𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐏𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐊𝐮𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧

“Tanggal 22 Desember nanti merupakan peringatan Hari Ibu. Hari di mana semua orang akan mengingat makhluk Tuhan paling tangguh yakni seorang ibu,” ujar Marlin.

Karena ketangguhannya dan punya peran penting dalam kesinambungan kehidupan manusia, jelas Marlin, kaum ibu dan perempuan harus membekali diri dengan kecerdasan, ilmu dan sikap kritis demi terbangunnya kualitas generasi penerus bangsa.

“Kecerdasan dan sikap kritis kaum ibu serta perempuan akan menguatkan bargaining positioningnya sebagai pelopor pembangunan daerah,” jelasnya.

BACA JUGA:   Gus Muhaimin dan Prabowo Tegaskan Koalisi PKB Gerindra Solid

Dalam perkembangan dunia yang kian mengglobal, kaum perempuan dengan mudah mengakses segala informasi yang masuk. Dan tidak semua informasi yang masuk bisa jadi alat edukasi untuk peningkatan kualitas diri, keluarga dan lingkungan.

“Untuk itulah diperlukan sikap cerdas dan kritis. Agar informasi bisa disaring dan difilter sehingga kaum perempuan dan kaum ibu tidak mudah terjebak dalam informasi yang sifatnya hoak, mengadu domba dan tidak mendidik,” pungkasnya.(***)