TANJUNGPINANG: Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa meminta seluruh kader Partai Persatuan Pembangunan bekerja keras demi mewujudkan kesuksesan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) Serentak 2020.
Lebih khusus Monoarfa berharap karena PPP sudah menyatakan dukungan ke Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau nomor urut tiga, Ansar Ahmad dan Marlin Agustina, maka seluruh kader, pengurus, dan simpatisan PPP punya kewajiban mengikat untuk memenangkan Paslon yang bertagline AMAN tersebut.
“Kita harus menunjukkan sebuah konsistensi sikap. Karena PPP sudah menyatakan dukungan ke Ansar-Marlin maka tidak ada kerja lain kecuali memenangkan Paslon yang sudah kita dukung. Tidak boleh kader dan pengurus yang tidak sejalan dengan keputusan partai,” kata Suahrso Monoarfa kepada media, Minggu (28/11/2020).
Monoarfa mengingatkan, penyelenggaraan Pilkada 2020 harus disikapi secara serius sejak dini. Sebab, pilkada kali ini diselenggarakan dalam era new normal dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda. “Ini adalah proses panjang, semoga bisa dijalani bersama dengan baik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurutnya, soliditas dan kekompakan kader PPP harus benar-benar diwujudkan demi memenangkan calon yang diusung partai. Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari PPP pun, kata dia, harus satu jalan dan loyal kepada keputusan partai.
“Target menang pasangan Ansar Ahmad -Marlin Agustina adalah 60 persen. Seluruh elemen kekuatan PPP harus solid. Bersatu padu memenangkan Paslon yang kita usung adalah keniscayaan. Begitu juga untuk calon Bupati dan Walikota di seluruh Kepri yang diusung PPP juga harus secara serius diperjuangkan agar menang dalam kontestasi di pilkada tahun ini,” ucapnya.
Di kesempatan tersebut, Suharso Monoarfa menekankan bahwa sanksi partai akan dijalankan bagi pengurus dan anggota DPRD dari PPP yang tidak patuh dan tunduk terhadap kebijakan partai.
“Kalau ada pengurus dan anggota DPRD dari PPP memberikan dukungan Paslon lain maka sanksi organisasi akan kita jalankan. Bisa saja akan kita PAW (pergantian antar waktu) kalau memang cukup bukti mereka mendukung dan memperjuangkan paslon lain,” ungkapnya tegas.
Lebih lanjut, dia mengatakan, strategi pemenangan Pilkada 2020, yang sudah dibahas bersama seluruh kader PPP, merupakan upaya bagaimana membangun kekuatan partai bersama kebijakan partai yang didukung penuh seluruh kader, simpatisan dan pengurus.
“Politik itu adalah menang dan kalah, bukan untung dan rugi. Untuk menang, banyak hal yang bisa kita lakukan. Yang penting bersatu, bangun soliditas dan kuatkan semangat demi kemenangan di Pilkada tahun 2020 ini,” tandasnya.(***)