AriraNews.com, Batam – Suasana haru terlihat dalam upacara Hari Guru, Senin (25/11/2024) di Dataran Engku Puteri Batam Centre, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Upacara dipimpin oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Rudi mengucapkan terima kasih pada guru-guru yang ada di Batam. Menurut Rudi, hanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang mampu membalas jasa guru. Berkat jasa guru, anak-anak Indonesia, khususnya Kota Batam jadi cerdas.
“Jangan pernah berhenti untuk mengabdi karena semua perbuatan positifmu itulah amalanmu untuk masuk surga. Pemerintah belum bisa menyejahterakan para guru. Sebagai pimpinan daerah saya sudah berbuat maksimal sesuai dengan kemampuan daerah. Tapi saya yakin suatu waktu nanti kota ini maju lebih pesat dari sebelumnya maka bapak ibu guru menjadi bagian yang disejahterakan di Batam,” kata Rudi.
Menurutnya seorang guru sangat berjasa dan harus diberikan kedudukan yang baik. Hal ini harus didukung dari kebijakan dari pusat hingga ke daerah.
“Kalau kita di daerah berusaha bagaimana guru-guru bisa sejahtera baik ASN ataupun swasta. Maka di era saya dari wakil sampai wali kota ada pemberian insentif buat para guru. Karena kalau pendidikan bagus saya kira SDM ke depan juga akan lebih bagus sehingga mudah membangun kota Batam,” katanya.
Seperti diketahui, hari ini adalah Upacara Hari Guru terakhir yang dipimpin oleh Rudi. Dikarenakan masanya sebagai Wali Kota Batam akan berakhir pada 2025 mendatang. Ia juga meminta maaf kepada seluruh guru.
“Pada kesempatan hari ini adalah HUT PGRI ke 79 tahun. Tentunya pas ke 80 tahun saya sudah tak mengadakan apel karena jabatan saya sebagai wali kota telah berakhir 2025 mendatang. Maka selama saya menjadi wali kota yang membawahi satuan pendidik dari SMP ke bawah menyampaikan mohon maaf lahir dan batin. Mudah-mudahan niat baik saya menjadikan pendidik yang terdepan karena saya ingin kota Batam terbaik ke depan,” kata Rudi.
Tak hanya itu, Rudi meminta tetap menjaga kekompakan, jaga persatuan dan jangan sampai tercerai berai menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Walaupun pilihan para guru berbeda-beda.
“Silahkan berjalan saja. Apa pun pilihan Bapak Ibu di Pilkada itu hak bapak ibu. Keamanan harus dijaga. Kepada ASN juga saya titipkan keamanan. Mari kita bersihkan hati dan tidak ada noda hitam di hati kita,” kata Rudi disambut dengan riuhnya tepuk tangan.(ara)