banner 728x90

Ketua Kadin Kepri Ungkap Mahalnya Biaya Berinvestasi, Tawarkan Solusi Program BBK Murah

AriraNews.com, BATAM – Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Kepulauan Riau, Akhmad Ma’ruf Maulana turut hadir dalam Acara Forum Grup Diskusi (FGD) Optimalisasi Ekspor di Swiss-Bel Hotel, Batuampar, Kota Batam, Rabu (25/5/2022).

Dalam acara yang diselengarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri tersebut, Akhmad Ma’ruf Maulana selaku Ketua Kadin Kepri turut memberikan kata sambutan. Ma’ruf mengatakan bahwasanya saat ini Kadin Kepri sudah memfasilitasi dan mempermudah para investor untuk berinvestasi di Kepri.

“Saat ini kami Kadin Kepri memiliki Program BBK Murah yang kami rasa sangat membantu untuk menarik investor masuk ke Kepri,” kata Ma’ruf.

Melalui Program BBK Murah ungkapnya, Kadin Kepri akan mengratiskan sewa lahan selama 5 tahun kepada investor. Tak hanya itu saja, Kadin Kepri juga akan memberi bantuan berupa free perizinan.

“Melalui Program BBK Murah ini, Kadin Kepri akan memberikan sewa lahan gratis kepada investor yang masuk ke Kepri selama 5 tahun. Tidak hanya itu, perihal perizinan juga akan kita support,” tutur
Ma’ruf.

Lebih lanjut terkait perizinan yang akan didukung oleh Kadin Kepri berupa, Perizinan Lingkungan termasuk Amdal dan Andalalin, UKL UPL, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta perizinan lainnya yang dirasa perlu. Dan semuanya akan ditanggung dalam Program BBK Murah.

Ma’ruf mengatakan saat ini salah satu kendala yang membuat investor tidak tertarik berinvestasi di Kepri dikarenakan biaya (cost) yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, Kadin Kepri memberikan fasilitas di atas untuk menarik para investor.

BACA JUGA:   Masyarakat Perkawinan Campuran Curhat ke Ketua Pengadilan Batam

“Namun, program ini akan kita akomodir bagi para investor dengan nilai investasi di atas Rp250 miliar. Saya rasa solusi yang diberikan Kadin Kepri sudah sangat tepat. Di mana hal-hal yang dirasa memberatkan investor untuk berinvestasi sudah kita akomodir melalui Program BBK Murah,” kata Ma’ruf .

Menurut Ma’ruf Langkah yang diambil oleh Kadin Kepri sangat berbanding terbalik dengan kebijakan pemda. Dia mengatakan harusnya pemda yang membuat gerakan-gerakan yang dapat menarik minat investor yang ingin berinvestasi di Kepri, bukannya malah mempersulit dan mencekik para investor dengan biayayang tinggi.

BACA JUGA:   Negara Eropa Mulai Lirik Batam Sebagai Tujuan Investasi, Miliki 55 Proyek di Batam

“Intinya pemda harusnya kasih relaksasi lah. Bukan malah menekan,” katanya.

Ma’ruf menjabarkan regulasi oleh pemda yang dirasa membuat investor tidak berminat berinvestasi di Kepri. Salah satunya terkait perizinan yang memakan banyak biaya.

“Untuk biaya pengurusan UKL-UPL yang di dalamnya termasuk rekom kelayakan saja sudah memakan biaya Rp45 juta. Belum lagi untuk Andalalin yang berada di jalan nasional bisa habisin biaya sebesar Rp160 juta. Kalau dihitung-hitung untuk perizinan saja sudah habis hampir Rp210 juta termasuk Dokumen UKL-UPL, perfek air limbah ke permukaan badan air, survey rona awal, Andalalin dengan status jalan nasional dan izin lingkungan, belum lagi jika lebih dari 300 unit mesti ada kajian air limbah ke badan air dengan biaya Rp15 juta/unit. Ya kalo ditotalin semuanya bisa habis Rp750 juta untuk perizinan saja,” ungkap Ma’ruf.

Diakhir sambutannya, Ma’ruf mengatakan bahwa pada bulan Juli atau Agustus Kadin Kepri akan berkunjung ke Jepang dan Amerika untuk mempromosikan Program BBK Murah dengan harapan dapat menarik para investor dari kedua negara tersebut.

“Insya Allah saya mewakili Kadin Kepri akan mengunjungi Jepang dan Amerika pada bulan Juli atau Agustus mendatang, untuk mempromosikan Program BBK Murah kepada investor di sana. Kami
berharap dengan adanya program ini, para investor di kedua negara tersebut akan berinvestasi di Kepri,” kata Ma’ruf.(emr)