banner 728x90

Gembong Narkoba Terbesar di Asia Pasifik Ditangkap, Jual Narkoba dalam Bungkus Teh

Ariranews.com: Setelah 10 tahun melakukan pengejaran, pimpinan kartel narkoba terbesar di Asia Pasifik, Tse Chi Lop ditangkap pada Jumat (22/1/2021) lalu.

Dikutip dari kompastv.com, Tse Chi Lop ditangkap oleh polisi Belanda di Amsterdam.

Tse Chi Lop merupakanwarga negara Kanada kelahiran Cina. Reuters menyebut, Tse adalah buronan paling dicari di Asia.

Ia mengendalikan sindikat benama “The Company” yang terbentuk dari lima geng besar Asia. Polisi menyebut sindikat ini sebagai Sam Gor, frasa Kanton yang merujuk salah satu nama panggilan Tse, “Saudara Nomor Tiga”.

BACA JUGA:   Amsakar Minta Pengawasan Prokes Diperketat Hingga Lingkungan RT

Sindikat Sam Gor menyelendupkan berton-ton metamfetamin (bahan sabu), heroin dan ketamin ke belasan negara di Asia Pasifik, mulai dari Jepang hingga Selandia Baru. Namun, bisnis utama mereka adalah metamfetamin yang sering dijual dalam bungkus teh.

Pendapatan Sam Gor dari metamfetamin pada 2018 ada di kisaran 8 miliar hingga 17,7 miliar dolar Amerika per tahun. UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) menyebut, Sam Gor menguasai 40 hingga 70 persen pasar metamfetamin di Asia.

Sindikat Sam Gor ini membuat Tse Chi Lop setara dengan gembong narkoba legendaris Joaquín “El Chapo” Guzmán atau Pablo Escobar. Dan sindikat ini punya sistem kerja lebih canggih dari kartel Amerika Latin.

BACA JUGA:   HUT ke-76 TNI, Kapolri: Sinergitas dan Soliditas TNI-Polri Kunci Hadapi Segala Tantangan

Sam Gor punya pasar yang lebih besar dan lebih menyebar. Sindikat ini juga berkolaborasi dengan banyak kelompok kriminal lokal, seperti yakuza di Jepang, geng motor di Australia, dan geng etnis Tionghoa di berbagai wilayah Asia Tenggara.

Bahkan, saking besarnya pendapatan mereka, banyak kelompok kriminal rela menghentikan perseteruan berdarah agar tak kehilangan untung dari sindikat ini.

BACA JUGA:   Ketua PWI Natuna Apresiasi Kajari, Pencegahan Lebih Baik

Penangkapan Tse di Amsterdam ini adalah akhir pengejaran sepanjang lebih dari satu dekade. Penangkapan di bawah payung Operasi Kungur ini dipimpin Polisi Federal Australia. Operasi ini melibatkan 20 agensi polisi di Asia, Amerika Utara, dan Eropa.

Beberapa tahun belakangan, Tse diketahui berpindah-pindah tempat antara Makau, Hongkong, dan Taiwan. Sebelumnya, ia pernah tertangkap dan dipenjara di Amerika Serikat pada dekade 1990.

Tse bebas pada 2006 dan diduga langsung terjun kembali dalam bisnis narkoba.(emr)

sumber: kompastv.com
foto: msn.com