banner 728x90

Pembangunan Masjid Bandara Hang Nadim Rp 39 Miliar, HM Rudi Minta Pembangunan Dikontrol

Ariranews.com: Pembangunan masjid di Bandara Hang Nadim Batam resmi dimulai dengan simbol peletakan batu pertama oleh Kepala BP Batam, HM Rudi, Rabu (23/12/2020) pagi.

Yang kemudian diikuti Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Ketua MUI Kepri, Usman Ahmad, Wakil Ketua DPRD Batam, Ruslan Ali Wasyim, dan pejabat lainnya.

Direktur Infrastruktur Kawasan BP Batam, Imam Bahroni, dalam laporannya menjelaskan masjid tersebut dibangun di lahan 15000 meter persegi atau setidaknya seluas 1,5 lapangan sepak bola.

Bangunan masjid atau tapak seluas 5000 meter persegi, tempat salat utama seluas 1960 meter persegi yang dapat menampung jamaah sekitar 1000 orang. Sedangkan lantai atas dapat menampung jamaah sekitar 400 orang.

Disain Kubah masjid yang berbentuk tanjak terbuat dari bahan khusus sejenis aluminium yang tahan karat.

Bangunan masjid sendiri setinggi 39 meter. Dilengkapi menara setinggi 45 meter. “Kubah yang berbentuk tanjak itu dijamin tak korosi, mungkin warnanya saja yang akan memudar. Kalau sudah pudar harus diganti karena tak bisa dicat,” ungkapnya. 

BACA JUGA:   Sengkarut Perumahan RCP, Ini Kata Kepala Ombudsman Kepri

Masjid kata Imam, juga akan dilengkapi berbagai fasilitas, seperti taman, air mancur, dan parkir.

“Ke depan tak menutup kemungkinan akan dilengkapi dengan wisma atau tempat penginapan,” ungkapnya.

Pembangunan masjid akan dilakukan selama tiga tahun atau tiga kali anggaran. Pembangunan masjid menelan biaya sekitar Rp39 miliar.

Sementara itu, Kepala BP Batam, HM Rudi mengatakan dibangunnya masjid besar di kawasan Bandara Hang Nadim merupakan bagian dari perencanaan strategis pengembangan Bandara Hang Nadim ke depan yang kapasitas tampungnya akan ditambah.

Dengan akan meningkatnya daya tampung bandara tersebut tentu juga membutuhkan fasilitas penunjang yang cukup memadai. Apalagi tempat salat yang ada saat ini kurang memadai dan tempatnya berpindah-pindah. “Pertama di bawah, pindah ke atas, sekarang pindah lagi,” ujar Rudi.

BACA JUGA:   Lindungi Aset, BP Batam Jalin Kerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia

Apalagi kata Rudi untuk menyonsong kedatangan kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri yang dia yakini akan meningkat tajam dua sampai tiga tahun mendatang. Selain itu Bandara Hang Nadim ke depan bukan hanya sebagai tempat naik turunnya penumpang tapi juga akan jadi kawasan industri dan pergudangan.

“Ini karena Covid saja jumlah penumpang turun. Sekarang saja sudah mengarah normal lagi, 4000-an penumpang sehari. Dulu saat situasi normal bisa mencapai 6000 sampai 8000 ribu penumpang perhari,” ungkapnya.

Dalam sambutannya Rudi juga mengungkapkan desain kubah masjid yang berbentuk tanjak sudah melalui kesepakatan bersama antara Pemerintah, MUI dan juga ormas-ormas Islam. Sehingga kata Rudi jangan menjadi permasalahan di kemudian hari.

“Pak Imam (Bahroni) saya harap pembangunan masjid ini betul-betul dikontrol sehingga tak jadi masalah di kemudian hari. Saya berharap masjid ini setelah selesai dibangun selain sarana ibadah juga dapat memberikan manfaat bagi umat tentunya,” Rudi berpesan.

BACA JUGA:   KUHP Tidak Berlaku untuk Kemerdekaan Pers

Di tempat yang sama, Ketua MUI Kepri, Usman Ahmad sangat mengapresiasi langkah BP Batam yang membangun masjid di kawasan bandara.

Dengan dibangunnya masjid di tempat umum seperti bandara ujarnya menandakan komitmen pemerintah dalam penyediaan sarana ibadah yang layak bagi umat Islam, khususnya.

“Kita juga berharap pemerintah juga memperhatikan ketersedian tempat salat di tempat-tempat umum, seperti mal contohnya,” kata Usman Ahmad.

Dia juga tak mempermasalahkan bentuk disain kubah masjid yang berbentuk tanjak. Karena menurut Usman Ahmad, hal tersebut juga sebagai bentuk ciri khas Melayu dan juga merupakan sebagai penghargaan pada pejuang-pejuang dari tanah Melayu.

“Kita mendoakan masjid ini cepat selesai dan dapat difungsikan,” harapnya.(emr)