BATAM: Saat ini, daya yang dimiliki bright PLN Batam sebesar 550 megawatt.
Sedangkan kebutuhan listrik atau beban puncak di Batam
sampai akhir 2019 sebesar 450 megawatt. Dengan demikian, masih ada cadangan daya sekitar 100 megawatt. Sehingga bright PLN Batam
menjamin kebutuhan listrik untuk masyarakat Kota Batam.
“Batam ini beban puncak (pemakaian listrik) sebesar 450 megawatt. Saat ini kita punya 550 megawatt dari pembangkit listrik yang ada, jadi
masih ada cadangan kurang lebih 100 megawatt,” ujar Vice President of Public Relation bright PLN Batam, Samsul Bahri di Batam Centre,
kemarin.
Samsul menegaskan, bright PLN Batam terus mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik di Batam.
Salah satunya dengan
mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) pada awal tahun ini.
Ia mengatakan, PLTGU yang berlokasi di
Tanjunguncang itu berkapasitas 120 megawatt (full block).
Pembangkit ini merupakan aset terbesar bright PLN Batam, dan memang dirancang untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik di
Batam.
Dengan beroperasinya pembangkit tersebut, kini pembangkit PLN Batam memiliki 550 megawatt.
Menurut Samsul, besar megawatt yang dimiliki saat ini sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Batam.
Setiap tahun, lanjut
Samsul, PLN Batam mencatat ada lonjakan pemakaian listrik hingga 6 persen. Dengan kenaikan yang cukup besar itu, PLN Batam
memandang perlu memiliki daya cadangan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat tadi.
“Jadi kemampuan daya listrik yang dimiliki
bright PLN Batam ini murni untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Menguatkan aliran listrik dan juga upaya efisiensi biaya
produksi,” katanya.
Menurut dia, kemampuan listrik yang dipunya bright PLN Batam masih bisa bertahan hingga tahun 2022 nanti. Rencananya, bright PLN
Batam akan kembali membangun satu pembangkit besar lagi.
“Targetnya tahun 2024 nanti sudah selesai. Kalau sudah terealisasi, kita akan
punya lebih banyak lagi cadangan listrik,” pungkasnya.
(***)