banner 728x90

Minum Air Kelapa Muda Bisa Netralisir Vaksin Covid-19, Kadinkes Batam: Saya Suka Minum Air Kelapa Muda

Ariranews.com, Batam: Viral melalui grup-grup WA, rekaman suara cara menangkal vaksin Covid-19 agar tak bekerja di dalam tubuh setelah disuntik.

Dalam rekaman tersebut dia tak menyebutkan identitas diri dan bekerja di bidang apa.

Dia mengajak bagi yang tak setuju dan tak mau disuntik vaksin Covid-19 agar mau saja disuntik. Karena cara menangkalnya gampang saja. Cukup dengan meminum air kelapa.

“Kalau memang dipaksa oleh pemerintah atau atasan maka ikuti saja biar disuntik, tapi habis disuntik langsung minum air kelapa, tidak harus kelapa hijau, kelapa apa saja,” katanya.

Dia menyarankan air kelapa tersebut sudah disiapkan sebelum proses penyuntikan vaksin. Supaya ketika selesai disuntik bisa langsung meminumnya. Karena lebih cepat, khasiatnya makin bagus.

BACA JUGA:   Merdeka Voucher, Cuma Rp 550 Ribu Sudah Bisa Nginap Sekeluarga di HARRIS Resort Barelang Batam

“Siapkan air kelapa di dalam tas. Begitu setelah disuntik jangan ada jeda waktu beberapa jam. Jadi setelah disuntik, keluar dari ruangan langsung minum air kelapa itu maka langsung netral,” katanya.

Menurut dia air kelapa dapat menetralisir segala bentuk racun, obat, bahkan vaksin yang masuk ke tubuh dengan cepat.

“Secara ilmiah bisa dibuktikan,” katanya lagi.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan tak ada sumber ilmiah yang mengatakan air kelapa muda dapat menetralisir obat apalagi vaksin Covid-19 yang masuk ke tubuh.

Dia pun menyerahkan pada masyarakat jika ingin mengikuti saran dari rekaman yang beredar tanpa tahu siapa dan dasar dari saran tersebut.

BACA JUGA:   Kabupaten OKU Timur Ingin Adopsi Keberhasilan Batam Kembangkan Kawasan Industri

“Ini kan gak ada uji pembuktiannya secara ilmiah. Kalau mau minum sah-sah saja. Saya suka minum air dan makan kelapa muda. Gak ada salah nya,” kata Didi, dikonfirmasi, Kamis (21/1/2021) siang.

Dia kata Didi suka minum air kelapa muda bukan untuk menetralisir obat-obat yang masuk ke dalam tubuhnya.

“Itu kan klaim pribadi , bahkan klaim seorang profesor pun masih rendah Evidence Base Medicine (EBM) nya,” ujar Didi.

EBM adalah proses yang digunakan secara sistematik untuk melakukan evaluasi, menemukan, menelaah/ me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.

BACA JUGA:   Penuhi Kebutuhan Air Bersih, BP Batam Luncurkan Tiga Program Solutif

Jadi dia berharap masyarakat tidak serta merta menyerap informasi, apalagi sumber dan datanya tidak jelas.(emr)

foto: ilustrasi/kelapa muda