Ariranews.com: Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri nomor urut 2, Isdianto dan Suryani membantah adanya money politick yang dilakukan pihak mereka.
Sekretaris Tim Pemenangan INSANI, Uba Ingan Sigalingging menjelaskan video yang beredar tersebut merupakan acara bimbingan teknis (Bimtek) yang dilakukan pihaknya. Bertempat di Golden Prawn, Bengkong.
Dia sangat menyayangkan pemberitaan yang dilakukan salah satu media tersebut, apalagi tanpa adanya konfirmasi. Baik kepada panitia penyelenggara Bimtek saat itu atau pada pihak mereka. Tentu hal tersebut sangat merugikan Cagub dan Cawagub Kepri, Isdianto dan Suryani.
“Wartawan yang datang saat itu tidak ada konfirmasi, padahal di acara tersebut ada penyelenggara. Kemudian dipemberitaan itu juga ada disebutkan bahwa pihak penyelenggara tidak bisa dihubungi, padahal sampai hari ini tidak ada dihubunginya,” kata Uba didampingi oleh Koordinator Kota Batam Tim Vertikal INSANI, Ramali Padang dan Kuasa Hukum INSANI, Bali Dalo kepada awak media, Kamis (19/11/2020) di 111 Food Point Mitra 2 Batam Centre.
Dijelaskan Uba, acara Bimtek yang dilakukan oleh tim pemenangan INSANI itu bukan sekali itu saja, tapi dia bertingkat, mulai dari yang sifatnya umum kepada relawan dan tim pemenangan langsung koordinator tingkat RW,dan saksi.
“Bimtek yang dilakukan itu menyangkut kebijakan internal tim. Jadi acara Bimtek yang kemarin itu sifatnya adalah internal, tertutup, bukan untuk publik dan tidak kampaye. Jadi apapun yang dilakukan tim pemenangan sepenuhnya menjadi kewenangan tim,” terang Uba.
Sementara itu, Ramali Padang mengatakan, Bimtek yang dilakukan beberapa hari lalu itu adalah Bimtek untuk koordinator tingkat RW se-Kecamatan Bengkong dan itu diikuti tim INSANI, bukan untuk masyarakat umum.
Peserta Bimtek itu adalah koordinator saksi INSANI untuk Pilkada 9 Desember 2020 mendatang di Tempat Pemungutan Suara (TPS), oleh karena harus diberikan pembekalan agar mengetahui tugasnya.
“Jadi dalam acara tersebut kita tidak ada memberikan uang, tapi yang kita berikan itu berupa surat tugas penempatan buat para peserta, yakni tugasnya apa, membawahi berapa TPS. Jadi kegiatan itu bukan kampanye untuk masyarakat umum, tapi itu adalah tim kita yang sudah kita rekrut dan acaranya juga internal,” tutup Ramali. (emr)