banner 728x90

Bank Indonesia Gelar Gebyar Melayu Pesisir 2024, Akselerasi Digitalisasi untuk Transformasi Ekonomi Kepri

Bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kepulauan Riau (Kepri), Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri kembali menyelenggarakan Gebyar Melayu Pesisir (GMP) yang secara konsisten digelar setiap tahun sejak 2021.

AriraNews.com, Batam – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat komitmen dalam mendorong transformasi ekonomi melalui digitalisasi sistem pembayaran dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kepulauan Riau (Kepri), Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri kembali menyelenggarakan Gebyar Melayu Pesisir (GMP) yang secara konsisten digelar setiap tahun sejak 2021.

Pada tahun 2024, GMP mengusung tema “Digitalisasi untuk Transformasi Ekonomi Kepri bagi Kemajuan Negeri”. Acara ini merupakan Strategic Flagship Event yang disinergikan dengan Pekan QRIS Nasional (PQN) dan Bahanakan Cinta Bangga dan Paham Rupiah (BAHARI) yang dilaksanakan selama empat hari dari 15 s.d. 18 Agustus 2024 di Harbourbay, Kota Batam.

GMP 2024 secara resmi dibuka pada tanggal 15 Agustus 2024 oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri dan Kepala Perwakilan BI Kepri, serta secara virtual dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Republik Indonesia, Deputi Gubernur BI, dan Asisten Deputi Kemenko Perekonomian RI.

Dalam sambutannya, MenkopUKM RI, Teten Masduki mengungkapkan bahwa penyelenggaraan GMP 2024 merupakan momentum Kepulauan Riau untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan transformasi UMKM. Menteri Teten juga menyampaikan bahwa posisi strategis Kepulauan Riau khususnya Kota Batam yang menjadi Zona Perdagangan Bebas merupakan potensi besar untuk dikembangkan menjadi digital hub yang terintegrasi dengan ASEAN dalam mengahadapi revolusi industri 4.0.

BACA JUGA:   Video Detik-detik Ustadz Lagi Ceramah Diserang di Batam
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Suryono mengatakan GMP 2024 merupakan salah satu program strategis Provinsi Kepri yang ditujukan untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan penguatan UMKM.

Selanjutnya, Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menekankan pentingnya meningkatkan daya saing UMKM melalui konsep PINTAR, yakni perbaikan dari sisi Produksi, selalu melakukan Inovasi, memperbaiki Narasi, menggunakan Teknologi, mengakselerasi Akses pembiayaan, dan optimalisasi Rantai pasok dengan kolaborasi bersama UMKM lain untuk membentuk sebuah klaster.

Sementara itu, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian RI, Kartika Listriana, menyampaikan bahwa digitalisasi menjadi kunci tercapainya Indonesia Emas 2045 dan perlunya sinergi kolaborasi berbagai pihak untuk mendorong ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Sejalan dengan hal tersebut, Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara yang mewakili Gubernur Kepri juga berharap agar berbagai pihak terus bersinergi untuk mendorong berkembangnya pelaku UMKM baru sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang juga menjadi faktor penting tercapainya Indonesia Emas.

BACA JUGA:   Enam Uang Kertas Rupiah Tak Berlaku Lagi

Sementara, Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Suryono mengatakan GMP 2024 merupakan salah satu program strategis Provinsi Kepri yang ditujukan untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan penguatan UMKM.

Dalam laporannya, Suryono rangkaian kegiatan Road to GMP 2024 sejak awal tahun serta melibatkan pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Kepri. Suryono juga menjelaskan bahwa sinergi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Perhelatan GMP 2024 ungkapnya akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain pameran UMKM dan fintech, fashion show, seminar nasional, business matching, serta berbagai kompetisi seperti basket 3×3, kreasi band, ranking 1, mewarnai untuk anak-anak, dan yel-yel pramuka.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II 2024 mencapai 4,90% (yoy) dan merupakan yang tertinggi kedua se-Sumatera. Pertumbuhan ekonomi yang solid tersebut diikuti dengan inflasi yang terkendali pada Juli 2024 yang sebesar 2,81% (yoy). Kedua capaian tersebut merupakan hasil sinergi yang solid antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan semua pihak terkait dalam mengimplementasikan berbagai program pengendalian inflasi, pengembangan UMKM, dan digitalisasi ekonomi.

BACA JUGA:   Taiwan Lirik KEK Nongsa Digital Park

Hingga saat ini, nominal transaksi digital melalui QRIS di Kepri telah mencapai Rp2,1 triliun dengan volume/frekuensi transaksi sebesar 14 juta transaksi.

“Bank Indonesia Kepri berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan ekonomi digital dan UMKM guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Suryono, usai membuka Gebyar Melayu Pesisir (GMP), Kamis (15/8/2024).

Berbagai upaya strategis akan terus didorong, termasuk pendampingan UMKM, promosi perdagangan, business matching, serta kurasi dan inkubasi untuk mendukung UMKM berdaya saing tinggi.

“Bank Indonesia Kepri juga akan terus memperluas transaksi pembayaran digital di Kepri untuk mendukung tercapainya digitalisasi ekonomi,” kata Suryono. (ara)