Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Pondok Pesantren Yusuf Mansur, Keluarga Ungkap Sakitnya

Ariranews.com: Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Tahfidz Da’arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dikutip dari kompas.com, terkait tempat pemilihan tempat pemakaman, Yusuf Mansur selaku pemilik pesantren mengatakan bahwa sebuah kehormatan saat adik Syekh Ali, yaitu Syekh Muhammad memilih Da’arul Quran sebagai peristirahatan terakhirnya.

“Hari ini kehormatan dan kemuliaan dari Allah, Syekh Muhammad dan keluarga memilih Daarul Quran sebagai makam terakhirnya Syekh Ali,” ujar Yusuf Mansur usai pemakaman dikakukan.

“Dan kenapa Syekh Ali (dimakamkan) di sini, saya dikasih tahu Syekh Muhammad bahwa Da’arul Quran katanya termasuk yang pertama-tama menerima Syekh Ali dan menjadi rumahnya Syekh Ali,” tambah dia.

BACA JUGA:   RUPST Tahun Buku 2022, Telkom Akses Catatkan Pendapatan Sebesar Rp 8,7 Triliun

Sebelum meninggal dunia, pendakwah Syekh Ali Jaber pernah menuturkan keinginannya dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Adik Syekh Ali, Syekh Muhammad Jabeer, menyebut Ali Jaber ingin dimakamkan di Madinah.

“Ada satu hal penting sekali, karena saya lihat viral dan yakin pemakaman beliau di mana dan ada yang minta, kata mereka wasiat beliau di Lombok. Itu tidak wasiat, itu bukan wasiat, itu sebenarnya karena acara di Lombok, hanya cita-cita beliau,” ujar Muhammad Jabeer di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), Kamis (14/1/2021).

BACA JUGA:   BP Batam dan PT TDK Tanam Seribu Mangrove di Waduk Tembesi

Dilansir detik.com, Syekh Muhammad Jabeer menjelaskan, Ali Jaber pernah berkata ingin dimakamkan di Madinah. Soal wasiat ingin dimakamkan di Lombok, lanjutnya, Syekh Ali Jaber tidak pernah memberikan pernyataan tertulis atau lisan tentang hal itu.

“Ada cita-cita beliau, sebenarnya di awal beliau berkata, ‘cita-cita saya dimakamkan di Madinah’. Kalau ada yang bisa anter ke Madinah alhamdulillah, ya. Tapi nggak bisa ya apalagi masa Covid,” katanya.

“Karena itu cita-cita bukan wasiat. Tidak pernah diwasiatkan kepada kami secara ucapan atau tertulis (dimakamkan di Lombok). Bahwa tempat saya di sini atau di situ,” terangnya.

BACA JUGA:   Kadishub Batam Diperiksa Jaksa, Amsakar Achmad: Ada yang Dilanggar, Terima Konsekuensinya

Sementara, keluarga menuturkan bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dunia bukan karena Covis-19. Seperti diketahui, saat meninggal dunia, Syekh Ali Jaber dalam kondisi sudah negatif Covid-19. Mertua Syekh Ali Jaber, Arief Rahman, menuturkan bahwa Syekh Ali Jaber mengalami komplikasi.

“Yang jelas (meninggal) bukan Covid-19. Ada komplikasi jantung, komplikasi paru-paru, ginjal, itu benar,” ujar Arief Rahman dikutip dari detikcom.

Selama Syekh Ali Jaber dirawat di rumah sakit, Arief mengaku selalu memantau kondisinya. Selain itu, keluarga juga sudah mempersiapkan diri dengan kondisi Syekh Ali Jaber.(emr)

sumber: kompas/detik.com
foto: CNN Indonesia

banner 728x90