banner 728x90

Mendagri Puji Gerakan Pembagian 5 Juta Masker di Kepri

Ariranews.com: Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan masker merupakan senjata utama dalam perang melawan virus Covid-19.

Dari hasil penelitian dengan memakai masker akan menurunkan tingkat penularan Covid-19. Sehingga penggunaan masker harus terus disosialisasikan.

Sehingga Tito mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kepri, yang membuat program membagikan masker pada masyarakat dalam gerakan 5 Juta Masker untuk Menuju Pilkada Sehat 2020. “Saya tentunya sangat mengapresiasi gerakan ini,” ujar Tito dalam arahannya saat peluncuran gerakan tersebut di Hotel Radisson, Batam, Selasa (10/11/2020) siang.

Menurut Tito, Provinsi Kepri merupakan salah satu provinsi paling banyak membagikan masker pada masyarakat.

Di awal arahannya mantan Kapolri tersebut berbicara tentang Covid-19 yang merupakan pandemi terluas dalam sejarah umat manusia. Dulunya, ada pandemi, tapi hanya terjadi di suatu negara atau kawasan.

BACA JUGA:   JNE Beberkan Kiat dan Konsistensi UMKM Batam dalam Strategi Pemasaran

Sehingga Covid-19 menjadi pengalaman baru bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Awalnya kata Tito memang tak menyangka dampaknya seperti saat sekarang ini. “Pertama responsnya rileks,” ungkap Tito.

Namun, seiring waktu Covid begitu cepat menyebar. Pasalnya, di era modern saat ini mobilitas manusia sangat cepat. “Sistem transportasi yang modern membuat mudah virus menyebar,” kata Tito.

Dia juga kemudian menyinggung dengan tak diambilnya kebijakan lockdown oleh pemerintah seperti yang diambil negara-negara lain di dunia.

Hal tersebut lanjut Tito didasari banyak pertimbangan. Lockdown tegas Tito efektif dilakukan apabila geografi sebuah negara mendukung dan didukung dengan WFH (kerja dari rumah), setidaknya selama masa inkubasi virus.

Sementara Indonesia memiliki negara yang cukup luas dan pintu masuk yang cukup banyak. “Border (perbatasan) banyak, mudah ditembus,” ungkap Tito.

BACA JUGA:   Presiden Teken UU Cipta Kerja, Buruh Ancam Demo Besar

Sehingga kata Tito, dalam penanganan Covid-19, pemerintah mengambil kebijakan relokasi APBD yang diperuntukkan untuk, kesehatan, bansos, stimulus ekonomi. Sehingga semua bisa berjalan tanpa harus melakukan lockdown.

Dengan memakai masker secara baik dan benar kata Tito juga merupakan bentuk kecil lockdown dalam upaya penyebaran Covid-19. “Tak bisa lockdown kota, lockdown saja hidung dan wajah kita,” ujar Tito.

Sementara, Pjs. Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin, dalam sambutannya jelang launching gerakan tersebut mengucapkam terima kaih atas kedatangan Mendagri di tengah kesibukan tugas negara.

Bahtiar menjelaskan gerakan tersebut merupakan cara untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tetap memakai masker.

Masker tersebut bukan hanya berasal dari Pemerintahan Provinsi Kepri tapi merupakan hasil swadaya masyarakat, instansi-instansi, perusahaan, dan dari pemeritahan Singapura. “Kita mengajak bagi yang mampu kumpul dan juga bisa bagikan sendiri,” ujar Bahtiar.

BACA JUGA:   Mbak You Diramal Meninggal 2021

Karena kata Bahtiar kesadaran masyarakat saat ini dalam menggunaakan masker masih kurang. “Saat ini jumlah masker yang sudah terkumpul 6 juta (pcs) lebih,” ungkapnya.

Peluncuran gerakan tersebut kemudian ditandai dengan penekanan serine oleh Ketua TP PKK, Tri Tito Karnavian, sekaligus menyerahkan masker secara simbolis kepada setiap kepala daerah di Kepri. Penyerahan secara simbolis juga diikuti oleh setiap pemerintahan kabupaten/kota di Pemprov Kepri yang terhubung secara virtual.

Di tempat acara sendiri hadir suluruh kepala daerah di Kepri, juga pejabat utama instansi vertikal yang ada di Kepri.(emr)