Ariranews.com, Batam: Kecemasan akan datangnya banjir yang menyelimuti warga di Blok Bougenville, Perumahan Green Nongsa City, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Batam, jadi kenyataan.
Apalagi hujan turun sejak, Jumat (8/1/2021) lalu. Sedangkan upaya untuk mengatasi banjir belum ada dilakukan. Baik dari Pemerintah maupun dari Perum Perumnas, sebagai pihak pengembang perumahan tersebut.
“Air mulai naik sejak tadi malam (Minggu dini hari. Tadi malam air di jalan sampai di dada,” ungkap Ragil, Minggu (10/1/2021) siang.
Hingga Minggu siang, air masih tinggi di blok tersebut. Apalagi hujan tak kunjung reda. Akibatnya puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Banjir diperparah dengan terjadinya longsor dan menimbun saluran utama perumahan tersebut.
“Sebelum longsor aja sudah terjadi banjir, apalagi setelah longsor semalam makin tersumbat saluran airnya,” ungkap dia lagi.
Barulah Minggu siang, sebuah alat berat diterjunkan ke lokasi kejadian oleh Pemerintah Kota Batam. Diharapkan dengan diterjunkannya alat berat tersebut dapat membuka dan memperlebar saluran utama di perumahan tersebut sehingga banjir segera teratasi.
Dari pantauan di lapangan excavator yang diturunkan tersebut tak bisa langsung membuka saluran air yang tertimbun longsor tersebut. Operator terlebih dulu membuka jalan karena posisi excavator berada di daerah yang lebih tinggi dari kawasan perumahan.
Ada sekitar 50 meter saluran air yang tertimbun longsor. Proses pengerukan tanah itu pun kemudian menarik perhatian warga yang ramai-ramai melihat di lokasi.
Di tempat tersebut, sejumlah polisi dan TNI juga terlihat mendirikan posko untuk membantu warga yang ditimpa musibah banjir.
Sebelumnya diberitakan, kecemasan akan datangnya banjir menyelimuti warga di Blok Bougenville, Perumahan Green Nongsa City, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Batam.
Apalagi sudah dua hari belakangan terus terjadi hujan. Sedangkan upaya untuk mengatasi banjir belum ada dilakukan. Baik dari Pemerintah maupun dari Perum Perumnas, sebagai pihak pengembang perumahan tersebut.
“Sampai sekarang dibiarin aja. Seperti tak pernah terjadi apa-apa,” ujar Ragil, salah seorang warga yang tinggal di blok tersebut, Sabtu (9/1/2021) siang.
Sebelumnya, banjir besar merendam puluhan rumah di blok tersebut, Sabtu (2/1/2021) lalu. Hal itu akibat hujan deras yang melanda Batam, sejak sehari sebelumnya. Drainase induk yang ada di perumahan tersebut tak dapat menampung debit air yang datang hingga kemudian menyebabkan banjir.
Dari video dan foto yang diperlihatkan Ragil, air sampai masuk ke dalam rumahnya. Padahal, posisi rumah cukup tinggi dari jalan. “Kalau diukur dari jalan ketinggian air lebih dari satu meter,” ungkapnya.
Akibatnya perabotan rumah tangga, kasur, baju terendam air. “Setelah banjir rumah penuh lumpur,” ungkapnya lagi.
Dia mengatakan kondisi itu bukan yang pertama kalinya. “Kejadian Sabtu lalu itu semenjak saya tinggal disini sekitar dua tahun banjir sampai masuk rumah sudah tiga kali. Makanya warga disini kesal juga karena tak ada upaya untuk mengatasinya. Apalagi sudah dua hari ini hujan turun terus dan air sudah mulai naik,” paparnya.
Dia berharap Pemerintah Kota Batam segera melakukan tindakan. Pasalnya, pihak pengembang perumahan tutup mata. “Warga disini sudah protes, tapi dicuekin aja kayaknya. Sampai kami pasang spanduk protes di gerbang perumahan tapi tak ada tanggapan,” kata Ragil.(emr)