TANJUNGPINANG: Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau nomor urut tiga, Ansar Ahmad, mengatakan seluruh program kerja yang merupakan penjabaran dari visi misi bukan sebuah argumentasi politik yang tanpa isi. Seluruh rencana kerja yang akan direalisasikan kalau dirinya terpilih sebagai Gubernur Kepulauan Riau bukan sekedar buah manis retorika.
Ansar menegaskan dan menekankan, apa yang diucapkannya adalah sebuah sikap. Sebuah pilihan kebijakan yang segera diwujudkan kalau dirinya diberi amanah memimpin Kepri.
Ia dan pasangannya, Marlin Agustina, bertekad membangun Kepulauan Riau yang lebih berpihak pada kebutuhan dasar masyarakat kecil. Hal itu terlihat dari beberapa program kerjanya, seperti motor operasional RT/RW, beasiswa mahasiswa dan siswa SLTA kelas 3, Kartu Kepri Sejahtera, bantuan pada UKM, pendidikan gratis SMA/SMK dan sederajat, dan sebagainya.
Mantan Bupati Bintan dua periode ini juga menegaskan bahwa seluruh program kerja yang memprioritaskan kebutuhan masyarakat kecil karena dilandasi situasi pandemi Covid-19 yang berefek pada terpukulnya perekonomian masyarakat kelas bawah.
“Sikap kita jelas dan tegas, prioritasnya masyarakat kecil dan mereka yang berada pada posisi yang paling rawan akibat Covid-19. Argumennya sederhana, kita ingin seluruh masyarakat Kepri bisa hidup layak dan terjamin. Jangan sampai akibat Covid- 19 yang berimbas pada perekonomian, membuat masyarakat kita kesusahan. Itu bukan retorika, itu sikap yang jelas dan tegas,” kata Ansar Ahmad di Kampung Purwodadi, Kelurahan Pinang Kecana, Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kamis (5/11/2020).
Ansar enggan merinci rencana kerjanya secara detail tentang kebijakan yang akan diambil ketika dirinya terpilih sebagai gubernur. Ia mau masyarakat menilainya usai dirinya bekerja.
“Nanti akan kita tunjukkan di dalam program rencana kerja. Kalau dibandingkan maka bandingkanlah yang sudah saya kerjakan, di Bintan,” kata dia.
Menurut Ansar, sewaktu dirinya menjadi Bupati Bintan seluruh yang dijanjikan dia tunaikan semuanya. Bahkan jauh lebih banyak.
“Sewaktu di Bintan saya janji seratus, saya tunaikan 150. Saya bukan tipe pembual. Seorang pemimpin itu harus mampu melakukan eksekusi kebijakan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakatnya,” kata pungkasnya.(***)