banner 728x90

Tekan Harga Beras, TPID Kepri Akan Lakukan Operasi Pasar

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau yang juga Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri, Suryono (kiri) bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengecek secara langsung ketersedian beras di Gudang II Bulog, Batuampar, Batam.

AriraNews.com, Batam – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau yang juga Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri, Suryono bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengecek secara langsung ketersedian beras di Gudang II Bulog, Batuampar, Batam, Selasa (27/2/2024) pagi.

Dalam pengecekan tersebut, Kepala BI dan Gubernur Kepri menyatakan bahwa ketersedian atau stok beras untuk wilayah Kepri terbilang aman hingga 4 sampai 5 bulan ke depan, meski beberapa daerah di Indonesia mengalami kenaikan harga beras yang cukup signifikan.

“Kita sudah lihat bersama, bahwa ketersedian dan stok beras kita (di gudang Bulog) terbilang aman dan sangat mencukupi hingga 4 sampai 5 bulan ke depan. Ini semua tidak lepas dari sinergitas yang baik antara TPID Kepri dengan Pemerintah Provinsi Kepri serta institusi,” tegas Suryono.

BACA JUGA:   Pengurus KONI Batam Periode 2024-2028 Segera Dilantik
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau yang juga Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri, Suryono (tengah) bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengecek secara langsung ketersedian beras di Gudang II Bulog, Batuampar, Batam.

Pihaknya juga menegaskan, cadangan beras yang ada saat ini terbilang masih aman. Di mana saat ini, persedian di Bulog saja di atas 1.000 ton. Sementara di Asosiasi Distributor di atas 20.000 ton.

Untuk itu, pihaknya juga mengajak semua pihak untuk tidak resah maupun sampai terjadi panic buying. Mengingat ketersedian dan stok beras masih sangat cukup.

“Kami himbau seluruh masyarakat Kepri untuk tidak resah maupun sampai panic buying. Mengingat, Stok Beras di Kepri masih sangat aman,” ungkap Suryono kepada awak media.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasikan kinerja BI Kepri, TPID Kepri, Pemerintah Daerah serta institusi terkait dalam mengawal dan mengendalikan harga, sehingga fluktuasi di daerah tetap terjaga. Baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota, sehingga inflasi bisa tetap terjaga.

BACA JUGA:   Bima Arya dan Bobby Nasution Puji Batam, Rakorwil APEKSI Serasa Rakernas

Terkait kenaikkan harga beras ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dalam menjaga ketersedian stok beras. Mengingat, dalam waktu dekat akan memasuki bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Berdasarkan hasil pantauan tadi, ketersedian stok beras kita masih sangat mencukupi hingga 4 sampai 5 bulan ke depan. Untuk itu masyarakat tidak usah resah,” terang Ansar.

Selain itu, tambahnya, Pemerintah juga telah meluncurkan program bantuan pangan untuk masyarakat. Di mana hal ini juga merupakan cara untuk menjaga stabilitas harga di pasaran.

BACA JUGA:   Awal Tahun 2024, Kepala BP Batam Motivasi Pegawai RSBP Batam

“Ketiga, kita akan terus bekerjasama dengan Bulog dan Bank Indonesia guna melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya operasi pasar, terutama untuk komoditas beras jika dibutuhkan,” ungkap Ansar.

Dan pihaknya juga sudah memantau beberapa hari ini, bahwa harga beras Bulog yang dijual di pasaran masih dalam kondisi stabil dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Bulog.

“Ini semua, akan kita kontrol bersama agar kebutuhan pokok bagi masyarakat ini (beras) tersedia dengan baik. Dan kita juga melakukan komunikasi terus, dan melakukan kontrol akan ketersedian pokok lainnya, salah satunya cabai,” tutur Ansar.(hms)