Ariranews.com, Batam: Seorang guru honorer SMK 5 Batam, Seipelenggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam
berinisial M (40) ditemukan dalam kondisi gantung diri di ruang kerjanya di sekolah. Diduga M nekat gantung diri karena bisnis percetakan yang saat ini juga digelutinya sedang tak lancar.
Kapolsek Sagulung AKP Yusriadi Yusuf mengatakan, berdasarkan keterangan istri korban, bisnis yang digeluti M belakangan kerap mengalami kendala.
“Beberapa hari terakhir ini, korban sering pusing dan mengeluh tentang bisnisnya, karena pengiriman bahan-bahan percetakan yang berasal dari Kota Bandung susah datangnya dan setiap dikirim pasti kurang terus. Ditambah lagi, pihak sekolah mendesak menelpon-menelpon korban,” ungkap AKP Yusriadi Yusuf, Sabtu (22/5/2021).
Yusriadi menyampaikan, dampak dari tekanan itu kondisi kesehatan korban akhir-akhir ini kurang baik atau kerap sekali ngedrop, lantaran sering pusing. Istri korban, sambung Kapolsek, juga menerangkan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit lama.
M (40) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri, Sabtu (22/5/2021) sekira pukul 07.00 WIB.
Jasad pria itu, pertama kali ditemukan oleh anak kandungnya di ruang kerja korban Workshop SMK 5 Batam. Sejak sehari sebelum ditemukan, M diketahui tak pulang ke rumah.
“Bersama dengan kepala sekolah SMK 5 Batam anak korban mencoba masuk ke ruang kerja ayahnya di Workshop SMK 5 yang sempat terkunci dari dalam. Setelah berhasil masuk ke ruang tersebut ia menemukan korban telah tergantung di dinding ruangan tersebut,” ungkap Yusriadi Yusuf.
Dijelaskan Yusriadi, berdasarkan keterangan salah seorang saksi, Yasir, bahwa pada hari Jumat (21/5/2021) sekitar 18.30 WIB, korban masuk SMK 5 dan berjumpa dengannya yang pada saat itu sedang berada di mesjid SMK 5.
“Setelah ditemukan, jenazah korban langsung diperiksa oleh tim Inafis Polresta Barelang dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Batam untuk di visum et repertum,” pungkasnya.(emr)