banner 728x90

Jaga Stok Beras dan Daging, TPID Kepri Pelajari dan Jajaki Kerja Sama dengan Dua BUMD DKI Jakarta

TPID Kepri saat melihat stok daging di cold storage Dharma Jaya, milik BUMD DKI Jakarta.

AriraNews.com, Batam –  Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri melakukan kunjungan ke Food Station dan Dharma Jaya, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Food Station dan Dharma Jaya merupakan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta. Food Station bertugas menjaga pasokan nabati, khususnya beras, sedangkan Dharma Jaya menjaga pasokan hewani, khususnya daging sapi (segar dan beku), juga daging ayam, serta ketersediaan pasokan ikan.

Di Food Station tepatnya di rice plant Cipinang, Jakarta Timur, rombongan TPID Kepri disambut jajaran manajemen. Di sana manajemen Food Station menjelaskan tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga pasokan beras khususnya beras jenis premium bagi masyarakat Jakarta. Mulai dari menyerap gabah dari daerah penghasil padi, produksi, pengemasan, hingga pemasaran.

TPID Kepri saat berkunjung ke Rice Plant Cipinang, PT Food Station.
Stok gabah di Food Station.

Food Station sendiri selain di Jakarta juga memiliki rice plant di Lampung. Di Jakarta memiliki dua unit mesin produksi beras dengan kapasitas produksi 200 ton per harinya. Sedangkan di Lampung, 600 ton per hari. Sehingga total produksi beras bisa mencapai 800 ton.

Di Food Station rombongan kemudian juga diajak melihat alur produksi, mulai dari laboratorium pengecekan gabah (pecah kulit) yang datang, gudang penyimpanan gabah, penggilingan, pengemasan, hingga pemasaran. Bahkan di sana juga terdapat tempat khusus pengambilan beras yang dibeli masyarakat Jakarta melalui aplikasi ojek online dan jasa pengiriman barang.

BACA JUGA:   Cuaca Buruk, Pesawat di Bandara Hang Nadim Tak Bisa Terbang

“Beras ASN di Jakarta diproduksi di sini. Bahkan kami juga memasok beras untuk toko ritel. Bahkan untuk salah satu toko ritel di Batam kami pasok 70 ton tiap bulannya,” ungkap Pramitadi Wirariyo, PPIC FC PT Food Station Tjipinang Jaya.

Mesin produksi beras di Food Station.
Beras premium yang sudah dikemas di Food Station dan siap diantar ke pembeli.

Dari Food Station, rombongan kemudian mengunjungi Dharma Jaya dan disambut manajemen Dharma Jaya. Sama halnya dengan Food Station, pengelolaan BUMD Dharma Jaya juga sudah sangat maju. Dari awal tahun hingga Oktober 2023, Dharma Jaya mempu memasok daging sapi untuk program Pangan Murah Bersubsidi DKI Jakarta sebanyak 3.589 ton daging sapi, 3.650 daging ayam, dan 2.461 ton ikan. Di Dharma Jaya rombongan kemudian juga diajak melihat gudang penyimpanan (cold storage) daging sapi dan ikan.

Usai kunjungan tersebut, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Luki Zaiman Prawira yang memimpin rombongan TPID Kepri mengatakan, kunjungan tersebut merupakan rangkaian kegiatan sebelumnya yang dilakukan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya pengendalian inflasi di daerah. Diketahui DKI Jakarta merupakan juara nasional dalam pengendalian inflasi. Di antara upaya DKI Jakarta dalam menjaga inflasi yakni dengan memaksimalkan peran Food Station dan Dharma Jaya.

BACA JUGA:   Bank Indonesia Kepri Ajak Masyarakat Konsumsi Cabai Kering
TPID Kepri saat berdialog dengan manajemen Dharma Jaya.

Meski inflasi di Kepri cukup terkendali sesuai yang ditentukan Pemerintah kata Luki, TPID Kepri terus melakukan langkah-langkah antisipasi, salah satunya belajar dan menjajaki kerja sama dengan BUMD DKI Jakarta tersebut.

“Coba kita pelajari, dan jika bisa kita kerja samakan, khusus penyediaan beras premium. Bisa kerja samakan dengan BUMD Kepri. Untuk beras medium sudah bisa ditangani Bulog. Untuk daging tahap awal akan kita coba untuk stok daging di Kabupaten Karimun,” kata Luki.

Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah Bank Indonesia Kepri, Miftahul Choiri.

Sementara, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi Daerah Bank Indonesia Kepri, Miftahul Choiri mengatakan kunjungan kedua BUMD DKI Jakarta tersebut guna melakukan mempelajari pengelolaan BUMD khususnya yang terkait dengan program Ketahanan Pangan.

“Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan mendapatkan masukan guna mendukung dan menjaga program Ketahanan Pangan dan pengendalian inflasi di Kepri,” ungkapnya.

Bank Indonesia Perwakilan Kepri, kata  Choiri ke depan akan memformulasikan lompatan-lompatan yang akan dilakukan TPID Kepri dalam hal pengendalian inflasi.

“Dengan jalan yang ada selama ini kita sudah bisa menjaga inflasi dengan baik. Apalagi setelah kita melakukan koordinasi dengan TPID DKI yang mana juara nasional. Ini akan jadi tambahan amunisi TPID Kepri untuk bisa memberikan dampak yang cukup signifikan dalam mengendalikan inflasi di Kepri,” kata Choiri.

BACA JUGA:   Mendagri Puji Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Kota Batam

Bahkan Choiri yakin dalam waktu dekat usaha yang dilakukan tersebut diharapkan akan memberikan hasil nyata.

“Satu, dua bulan ke depan ada realisasi dari kunjungan ini,” kata Choiri.

Dirut Dharma Jaya, Radytia Edra Budiman.

Di tempat yang sama, Dirut Dharma Jaya, Radytia Edra Budiman, keberhasilan BUMD DKI Jakarta tak lepas dari peran besar Pemprov DKI Jakarta sendiri, yang memberikan dukungan penuh, baik dari permodalan maupun regulasi.

“BUMD sangat berbeda dari swasta, sehingga dukungan pemprov sangat dibutuhkan. Dukungan dari pemerintah daerah itu sangat diperlukan. Selama dukungan itu tak diberikan mungkin berat untuk berkembang. Baik bentuk modal, peraturan, maupun dari bisnisnya sendiri, contohnya program Pangan Murah, yang merupakan program bersubsidi. Jadi pemerintah membantu mensubsidi. Jadi di sini kita mendapatkan keuntungan sedikit,” ungkapnya.

Selain itu BUMD juga harus mampu berinovasi, melakukan terobosan dan juga melakukan kerja sama antar daerah.

“Contohnya Kepri kelebihan ikan bisa kita manfaatkan di sini, sedangkan kita kelebihan daging dan bisa memenuhi kebutuhan Kepri. Begitu juga dengan daerah-daerah lain. Kerja sama itulah yang bisa buat perumda (BUMD) bisa maju,” kata Radytia.(ara)