AriraNews.com, Natuna – Dalam debat terbuka calon Bupati dan Wakil Bupati Natuna yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Natuna di Gedung Sri Serindit, Jalan Yos Sudarso, Batu Hitam, Rabu (13/11/2024), pasangan calon petahana Wan Siswandi dan Rodhial Huda (WS-RH) menyampaikan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal Natuna. Di tengah gencarnya arus budaya asing, pelestarian budaya lokal dianggap sebagai elemen penting dalam membangun karakter dan daya tarik pariwisata Natuna.
Rodhial Huda, calon Wakil Bupati Natuna, menegaskan upayanya dalam menjaga keaslian budaya dan memperkuat pariwisata berbasis budaya di Natuna. Salah satu program andalan yang disorot adalah Dendang Piwang, sebuah festival seni budaya yang telah rutin digelar selama dua tahun terakhir. Program ini tidak hanya membangkitkan antusiasme masyarakat Natuna terhadap budaya mereka sendiri, tetapi juga berhasil menarik wisatawan domestik dan internasional.
“Dendang Piwang kini sudah diakui sebagai event nasional. Ini peluang besar untuk membawa Natuna sebagai destinasi budaya unggulan di Indonesia,” ujar Rodhial Huda dengan penuh optimisme.
Selain Dendang Piwang, WS-RH juga merencanakan pengembangan Masjid Agung sebagai pusat kegiatan budaya Islam di Natuna. Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga dirancang menjadi pusat kegiatan Islami yang memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial masyarakat Natuna.
Di bidang pendidikan, WS-RH telah memulai program pemberian alat musik tradisional ke berbagai sekolah. Langkah ini diharapkan dapat memperkenalkan musik tradisional sejak dini dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Natuna.
Rodhial juga mengungkapkan rencana pembangunan rumah adat Melayu yang akan menjadi ikon budaya Natuna.
“Lahan sudah disiapkan. Ini akan menjadi simbol kebanggaan masyarakat dan memperkuat identitas adat kita,” ujarnya.
Dengan berbagai program tersebut, WS-RH berharap Natuna tak hanya dikenal dengan pesona alamnya, tapi juga sebagai pusat budaya yang kaya akan tradisi dan identitas lokal. Komitmen ini diharapkan dapat menjadi benteng bagi generasi muda Natuna dalam menghadapi pengaruh budaya asing dan menjaga kekayaan budaya daerah. (dod)