banner 728x90
Batam  

Selamatkan Pengungsi Palestina di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo 368 Singgah di Batam

Kedatangan KRI Frans Kaisiepo 368 disambut langsung oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Batam, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto beserta jajaran Lantamal IV Batam.

AriraNews.com, Batam – Usai melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo 368 yang tergabung dalam Satgas (Satuan Tugas) MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL kembali ke Indonesia dan singgah di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kamis (1/2/2024).

Kedatangan KRI Frans Kaisiepo 368 disambut langsung oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Batam, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto beserta jajaran Lantamal IV Batam.

“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Komandan KRI Frans Kaisiepo beserta seluruh personel yang terlibat dalam misi ini, karena telah menyelesaikan mandat PBB ini dengan baik tanpa cacat dan tanpa kekurangan,” kata Tjatur Soniarto.

Komandan KRI Frans Kaisiepo 368, Letkol (P) John David Nalasakti Sondakh (dua dari kiri) sekaligus Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL.

Komandan KRI Frans Kaisiepo 368, Letkol (P) John David Nalasakti Sondakh yang sekaligus Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL mengatakan mereka menjalankan misi pemeliharaan perdamaian di Negara Lebanon selama 14 bulan. Membawa 119 personel dan 8 orang di antaranya wanita.

BACA JUGA:   Survei Konsepindo Tempatkan Marlin Agustina Kandidat Terkuat Calon Wali Kota Batam

“Tugas utama kita sesuai mandat dari United Nations (PBB) menjaga stabilitas di laut Mediterania. Contohnya mencegah penyelundupan, seperti senjata maupun narkoba,” ungkapnya.

Kemudian menjalin kemitraan dengan pemerintah setempat. Salah satunya memberikan pelatihan pada militer Lebanon.

“Kita melatih tentara Lebanon, khususnya Angkatan Laut dan itu sudah kita lakukan,” ungkapnya lulusan AAL Tahun 2001 ini.

Selain itu mereka juga menjalankan misi kebudayaan, bertemu dengan warga dan mahasiswa Indonesia yang tinggal di Lebanon.

Selamatkan Pengungsi Palestina

BACA JUGA:   Polresta Barelang Tangkap Sindikat Pengirim TKI Ilegal yang Tenggelam di Pantai Nongsa

Selama bertugas lanjut Nalasakti, mereka pernah menyelamatkan pengungsi Palestina dan Suriah yang akan menuju Italia melalui jalur laut Mediterania. Saat itu kapal yang digunakan pengungsi pecah di tengah laut dan nyaris tenggelam. Setelah mendapatkan informasi KRI Frans Kaisiepo 368 langsung melakukan penyelamatan terhadap pengungsi.

Kowal yang ikut dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL di Lebanon.

“Ada lima negara yang tergabung dalam satgas tersebut yakni Indonesia, Jerman, Bangladesh, Yunani, dan Turki. Kita, Indonesia, dalam operasi SAR tersebut ditunjuk memimpin, mengatur unsur-unsur yang tergabung dalam satgas,” kata perwira menengah berdarah Manado tersebut.

Dengan kerja sama yang baik semua pengungsi dapat diselamatkan.

“Semua selamat. Yang paling buat kita miris, di antara pengungsi tersebut ada bayi berumur 29 hari,” ujarnya.

BACA JUGA:   Kepala BP Batam Lantik 5 Pejabat Struktural dan Manajerial di Lingkungan BP Batam

Hal yang paling membanggakan kata Nalasakti dengan KRI Frans Kaisiepo 368 kemudian dijadikan role model. Karena
saat operasi SAR tersebut melibatkan langsung delapan orang Kowal yang tergabung dalam Satgas. Mereka langsung berada paling depan menangani pengungsi yang 80 persennya merupakan wanita dan anak-anak.

“Karena ketika operasi SAR korban lebih nyaman saat ditangani wanita. Sehingga setelah itu UN langsung mengirimkan tim ke kapal kita untuk dijadikan role model bagaimana peran seorang wanita dalam melaksanakan operasi perdamaian ini,” kata Nalasakti.

Setelah singgah di Batam, KRI Frans Kaisiepo 368 akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan kembali ke pangkalan utama Angkatan Laut di Surabaya.(ara)