AriraNews.com, Batam – Tingkatkan pelayanan dan mempersingkat waktu bongkar muat, Badan Pengusahaan (BP) Batam, tahun 2025 akan menambah empat unit crane di Pelabuhan Batuampar, Batam. Saat ini diketahui telah beroperasi satu unit Ship to Shore (STS) crane.
“Tahun 2025, container crane bisa tambah empat lagi. Sehingga nanti akan ada lima crane. Ini sejalan dengan pengembangan Container Yard (CY) yang meningkat dari dua jadi 10 hektare,” kata Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam, Dendi Gustinandar, Minggu (29/12/2024) di acara Last Sunday Ride (LSR) 2024 di Pelabuhan Internasional Sekupang.
BUP BP Batam bersama Batam Folding Bike (BFB) berkolaborasi dalam event Last Sunday Ride, gowes bersama menutup tahun 2024.
Dalam forum silaturahmi tersebut, Dendi menyampaikan secara singkat perkembangan tentang kepelabuhan di Batam. Menurut Dendi, telah banyak yang berubah. Pihaknya terus melakukan inovasi tak hanya di pelabuhan domestik, internasional, tapi juga di Pelabuhan Peti Kemas Batuampar. Tak lain kata Dendi, untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
Diakuinya selama 50 tahun lebih Kota Batam bergantung kepada Singapura dan Malaysia dalam ekspor barang dari Batam ke luar negeri. Namun sejak BP Batam berbenah infrastruktur selama 3 tahun dan memangkas banyak perizinan 1 tahun terakhir, pihaknya sudah bisa mengekspor barang langsung dari Batam menuju negara tujuan.
“Pelabuhan dan stakeholder lainnya selama 50 tahun lebih kita tergantung dengan Singapura 100 persen. Seluruh barang yang kita ekspor sebagian ke Singapura, sebagian kecil ke Malaysia dan beberapa yang carter menuju negaranya langsung. Per 2024 terjadi sejarah industri pelabuhan maritim, sudah ada kapal yang mau membawa hasil ekspor ke negara tujuan. Tak harus lewat Singapura lagi. Sudah ada 2 pemain majourline operator. Dan mau tambah lagi dan itu menunjukkan data yang luar biasa,” paparnya.
Dendi menuturkan ketergantungan Batam yang selama ini 100 persen sudah turun menjadi 87 persen. Ia berharap pada 2025 mendatang crane yang cuma satu akan menjadi lima.
“Semester kedua crane sudah menjadi lima. Pelabuhan kita akan sama dengan pelabuhan menengah di dunia. Kita berharap tingkat penyaluran ekspor melalui Singapura turun dan semakin independen. Kita mohon kolaborasinya. Jadi Batam On The Track dari pembangunannya. Kita nikmati dan suport. Kita bisa ambil 13 persen tak tergantung dari Singapura,” katanya.
Ia menilai penambahan crane ini sangat penting untuk mempersingkat waktu bongkar muat di Pelabuhan Batuampar.
Sebelumnya diberitakan Direktur Utama Persero Batam Arham S Thoriq mengatakan sesuai kontrak dengan BP Batam, pihaknya akan mengelola Pelabuhan Batuampar selama 37 tahun. Tahap pertama pengembangan Batuampar yakni dengan pembangunan infrastruktur.
“Pengembangan Pelabuhan Batuampar ini dari 2023 hingga 2028, di mana infrastruktur dan suprastruktur di tahap kedua jadi kunci pengembangan. Setelah itu baru memasuki tahap ketiga yakni peningkatan produktivitas dan konektivitas,” katanya.
Secara keseluruhan, untuk rencana pengembangan infrastruktur Pelabuhan Batuampar membutuhkan dana sebesar Rp 3,8 triliun. Tahap pertama telah dimulai dari November 2023. Sedangkan tahap kedua dengan total investasi Rp 1,2 triliun akan dimulai Juli 2025. Adapun investasi tersebut digunakan membangun CY seluas 12 hektare. Lalu peningkatan kapasitas menjadi 770.000 TEUs, serta penambahan panjang dermaga hingga satu kilometer.
Fokusnya yakni meningkatkan perdagangan antar negara. Sedangkan pada tahap ketiga nanti, Juli 2028, fokusnya ke arah transhipment. Reklamasi seluas 20 hektare akan dilakukan untuk menambah kapasitas menjadi 1,6 juta TEUs. Selain itu, Persero akan menambah luas CY hingga 20 hektare, dan panjang dermaga 650 meter. Total investasi sebesar Rp 2,6 triliun. (ara)