Batam: Prestasi MOYA Indonesia yang diamanahkan oleh BP Batam dalam mengoerasionalkan SPAM BATAM pada masa transisi pengelolaan SPAM Batam terhitung mulai 15 November 2020 sampai dengan 6 bulan ke depan.
“Amanah ini tentunya bukan pekerjaan yang mudah, namun komitmen dan kompetensi dari segenap personal terbaik yang dimiliki MOYA Indonesia, mampu mempersiapkan dengan baik menjelang masa transisi, ” ujar Astriena Veracia, Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia, Sabtu (21/11/2020).
Terbukti dengan proses peralihan yang berjalan dengan baik, sehingga hari perdana masa transisi dapat dilalui dengan baik dengan ditandai oleh kualitas, kuantitas dan kontinuitas suplai air bersih, serta pelayanan kepelangganan dapat terselenggara dengan baik.
Prestasi yang luar biasa tentunya kata Atriena perlu dicatat dalam rangkaian sejarah development SCADA. Sistem ini mampu untuk melakukan kontrol terhadap seluruh rangkaian proses pompa, monitoring tekanan jaringan distribusi dan akuisisi data yang terjadi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) secara terkini (realtime) dan waktu pelaporannya juga dikirim secara periodik.
Terealisasinya sistem SCADA dalam kurun waktu yang sangat singkat ini, menunjukkan bahwa kemampuan koordinasi dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki MOYA Indonesia sudah sangat mumpuni dan berkualitas.
Atas capain ini, saat ini SCADA yang diimplementasikan pada SPAM Batam sudah dapat diakses dan dimonitor melalui mobile phone untuk menunjang kegiatan operasional, baik di IPA maupun untuk lingkup distribusi.
Parameter yag dapat dimunculkan oleh sistem SCADA ini adalah menampilkan level tangki air, flow (debit air) dan pressure (tekanan air), serta memuncukan data kualitas air pada IPA tersebut.
Selain itu, sistem SCADA ini juga mampu mengatur setpoint tekanan air pada saat pompa beroperasi, sehingga tekanan air sesuai dengan yang kita inginkan.
Sebelumnya, sistem SCADA hanya diimplementasikan sebatas pada jaringan pipa distribusi yang dihubungkan dengan peta pemetaan (Gheophycal Information System), namun nantinya sistem SCADA SPAM Batam ini tidak hanya sebatas itu saja, tetapi akan dikembangkan dan diimplementasikan juga untuk memonitor proses pengolahan di IPA secara modern, sehingga monitoring semua unit yang berada di IPA cukup dilihat dari komputer.
“Hal ini tentunya capaian yang luar biasa, sehingga fungsi monitoring sudah tidak dilakukan oleh operator secara manual.
Parameter yang akan dimonitor tidak hanya sebatas air bersih, namun juga monitoring terhadap pasokan air baku,” ungkapnya.
Menerapkan teknologi terbarukan dan terkini pada operasional masa transisi SPAM Batam 6 bulan ke depan ini, tentunya akan sangat berdampak pada monitoring kondisi suplai air di IPA dan distribusi di jaringan, sehingga diharapkan dapat membantu warga Batam mendapatkan suplai air secara maksimal dan meminimalkan gangguan kontinuitas pelayanan air di lapangan. (emr/*)