Kades Pangke Soal Keberadaan PT Saipem: Efek Domino bagi Ekonomi Karimun

Karimun, ariranews.com- Kepala Desa (Kades) Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menanggapi dampak adanya perusahaan PT di kalangan masyarakat di berbagai sektor, pada Selasa (14/10/2025).

Kepala Desa (Kades) Pangke, Junaidi mengatakan keberadaan industri di kalangan masyarakat Karimun telah memicu efek di pertumbuhan ekonomi, dan kini menambah ke sektor sosial, pendidikan, bahkan membuka gerbang karier internasional bagi masyarakat Karimun.

Dampak positif ini diakui langsung oleh Kades Pangke, yang menyebut dukungan perusahaan melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) berjalan sangat baik.

“Dukungan perusahaan melalui CSR selama ini sangat baik. Bahkan beberapa perusahaan ada yang bertanya kegiatan apa lagi yang bisa dilakukan untuk masyarakat,”ujar Junaidi.

BACA JUGA:   Merasa Jadi Korban Plintir di Persidangan, Ratusan Masyarakat Poros Karimun Demo ke Pengadilan Negeri dan BPN

Salah satu program yang menjadi unggulan adalah kelas kursus Bahasa Inggris gratis. Program ini secara spesifik menargetkan kepada anak-anak yang berada di wilayah operasional perusahaan tersebut.

Adapun, program ini terlaksana berkat kolaborasi apik dari tiga perusahaan yakni PT Pasifik, PT MOS, dan PT KMS.

“Terkonfirmasi, kursus bahasa inggris ini kita menjadi desa satu-satunya yang melaksanakan se-Kepri. Kita tidak pakai uang negara tapi kerja sama dengan CSR perusahaan,” tegas Junaidi.

Sementara itu, Secara sosial keberadaan industri ini memunculkan efek domino yang menyentuh semua sektor, mulai dari pariwisata, kuliner, hingga transportasi.

BACA JUGA:   Usai Sertijab, Kepala BP Kawasan Karimun yang Baru Optimis Kembangkan Potensi Karimun

“Semua itu dapat sisi ekonominya. Misalnya sebelum ada PT Saipem susah kita untuk melintas di daerah Pangke ini, tap hal itu yang menjadi perbedaan. Ketika jalanan ramai tersentuh ekonomi,” ujar Junaidi.

Lalu lintas yang ramai karena aktivitas industri secara otomatis menghidupkan usaha kecil seperti warung makan, kedai kopi, dan jasa transportasi di sekitar kawasan tersebut.

Dalam aspek pendidikan formal, adanya peluang kerja di perusahaan-perusahaan ini juga secara tidak langsung meningkatkan kemampuan finansial orang tua untuk menyekolahkan anak mereka hingga ke jenjang kuliah.

BACA JUGA:   Pembukaan Koordinasi Satlimas di Karimun

Meskipun perusahaan telah membuka lapangan kerja yang luas, Kepala Desa Pangke menekankan bahwa menjadi tugas bersama Pemerintah untuk memastikan kualifikasi tenaga kerja lokal sesuai dengan kebutuhan industri.

“Oleh karena itu, menjadi tugas pemerintah untuk menyiapkan kemampuan atau skill anak tempatan agar dapat memenuhi pasar kerja yang dibutuhkan,” ujar Junaidi.

Meskipun Desa Pangke telah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk pelatihan, Junaidi menegaskan bahwa inisiatif CSR, seperti kursus Bahasa Inggris tanpa anggaran negara, adalah bagian krusial dari upaya menyiapkan SDM yang lebih baik di masa depan.

*Ayat