Bank Indonesia Kepri Prediksi Ekonomi Kepri Tahun 2024 Tetap Tinggi dan Menguat

Deputi Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Adidoyo Prakoso mewakili Kepala perwakilan Bank Indonesia Kepri Suryono dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Perwakilan Kepri Tahun 2023 di Hotel Merriott Harbourbay Batam, Rabu (29/11) malam.

AriraNews.com: Meski di tengah tidak kepastian situasi global, yang berdampak pada ekonomi Indonesia, namun Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Provinsi Kepri pada tahun 2024 mendatang tetap tumbuh, 5,1 sampai dengan 5,9 persen. Sementara pada tahun 2023 ekonomi Kepri tumbuh di angka 4,9 hingga 5,7 persen.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Adidoyo Prakoso mewakili Kepala perwakilan Bank Indonesia Kepri Suryono dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Perwakilan Kepri Tahun 2023 di Hotel Merriott Harbourbay Batam, Rabu (29/11) malam.

Dipaparkan Adidoyo, inflasi gabungan 2 kota di Kepri yakni Batam dan Tanjungpinang di 2023 diperkirakan berada pada rentang sasaran 3,0±1 persen dan menurun pada 2024 dalam rentang sasaran 2,5±1 persen. Pencapaian ini tidak terlepas dari sinergi yang erat dan koordinasi kebijakan seluruh pemangku kepentingan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang berkontribusi kuat pada terkendalinya inflasi.

Pada tahun 2023, meski inflasi global tinggi, namun inflasi di Kepri tetap rendah dan terkendali.

Ia menyampaikan, perekonomian Indonesia sampai dengan triwulan III 2023, masih menunjukkan kinerja positif, yaitu dapat tumbuh sebesar 4,94 persen (year-on-year).

BACA JUGA:   Tak Diterima di PPDB SMP, Wako Rudi Janji Carikan Solusi Terbaik Pada Wali Murid

“Kinerja ekonomi yang positif tersebut juga diikuti oleh perekonomian Kepri yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,88 persen (year-on-year) pada triwulan III 2023,” sebutnya.

Perbaikan kinerja tersebut juga tercermin dari pertumbuhan ekonomi Kepri secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2023 yang tercatat sebesar 5,47 persen (c-to-c), lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 4,63 persen (c-to-c) dan tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi kumulatif tertinggi di Sumatera.

Pencapaian ini didukung dengan tetap kuatnya pertumbuhan empat lapangan usaha utama di Kepri yaitu Industri Pengolahan, Konstruksi, Pertambangan dan Penggalian serta Perdagangan. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut terutama didorang oleh pertumbuhan investasi khususnya dalam negeri.

Inflasi global masih tetap tinggi sejalan dengan tingginya tekanan inflasi komoditas energi dan pangan global seiring kebijakan proteksionisne pangan di berbagai negara. Hal tersebut turut berdampak pada tetap tingginya suku bunga kebijakan global untuk meredam inflasi yang tinggi.

Sementara itu, inflasi domestik masih tetap terkendali dalam kisaran target 3,0±1 persen sejalan dengan tetap. kuatnya bauran kebijakan moneter dan sinergi dengan Pemerintah. Hingga Oktober 2023, perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm) atau sebesar 1,54 persen (year-to-date) dan tercatat sebagai inflasi tahun kalender peringkat ketujuh terendah se-Indonesia.

BACA JUGA:   Cernival Bank Indonesia Kepri di One Batam Mall Disambut Antusias Masyarakat, Dimeriahkan Band Nidji

“Dengan demikian, secara tahunan mencatatkan inflasi sebesar 2,46 persen (yoy) atau masih terkendali berada dalam kisaran target inflasi nasional 3,0±1 persen,” terang dia.

Kemudian, inflasi yang terkendali ini tidak terlepas dari program GNPIP Kepri 2023 yang diluncurkan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, di Kabupaten Lingga pada bulan Maret 2023 lalu dengan tema ‘Kepri Bersahabat (Berkolaborasi dalam Stabilisasi Harga dan Pasokan Bahan Pangan Antar Daerah) dengan 7 program unggulan dalam kerangka 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, Ketersediaan Pasokan dan Komunikasi Yang Efektif.

TPID baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Satgas Pangan, Asosiasi, Pelaku Usaha dan pihak terkait turut berperan aktif dalam mengendalikan inflasi di daerah, khususnya dalam mendukung GNPIP sehingga inflasi bisa terkendali dilevel yang rendah dan stabil.

Kinerja perekonomian dan inflasi yang positif tersebut juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik. TPID baik di level Provinsi maupun Kabupaten/Kota, Satgas Pangan, Asosiasi, Pelaku Usaha dan pihak terkait turut berperan aktif dalam mengendalikan inflasi di daerah, khususnya dalam mendukung GNPIP sehingga inflasi bisa terkendali dilevel yang rendah dan stabil.

BACA JUGA:   BI Kepri Perkuat Penerapan APU PPT KUPVA BB dan Layanan Remitansi Jelang Pesta Demokrasi

Sementara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Adi Prihantara menyampaikan, optimisme bahwa perekonomian Kepri ke depan dapat terjaga dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Provinsi Kepri dengan seluruh pemangku kepentingan.

“Termasuk BI Kepri khususnya dalam menjaga stabilitas harga. Sinergi program kerja yang akan terus diperkuat ke depan antara lain dalam GNPIP dan pengembangan UMKM potensial di Kepri,” kata Adi.

Melalui kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga memberikan penghargaan Gurindam Award tahun 2023 kepada 12 mitra strategis yang berasal dari instansi, perbankan, korporasi, dan UMKM sebagai apresiasi atas dukungannya dalam mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia sepanjang tahun 2023.

“Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara Bank Indonesia dan para mitra strategis dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi di Provinsi Kepri,” jelasnya.(hms)

banner 728x90