AriraNews.com, Tanjungpinang – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Kebakaran Kepri Hendri Kurniadi menegaskan kepada pedagang untuk berkomitmen menjaga ketertiban dan kebersihan. Jika melanggar, tindakan terukur akan dilakukan. Demikian juga jika ada gangguan-gangguan, tindakan langsung dilakukan.
“Di Zona B Taman Gurindam sekarang bisa dilakukan aktivitas perdagangan untuk UMKM. Semuanya harus tertib dan bersih. Dengan ketertiban dan kebersihan, semua akan menjadi lebih baik,” kata Hendri di Ruang Rapat Kantor Satpol PP Kepri, Tanjungsiambang, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Rabu (30/10) pagi.
Di Kantor Satpol PP Kepri itu, Hendri memimpin dialog dengan pedagang yang beraktivitas di Zona B Taman Gurindam. Hendri didampingi Sekretaris Satpol PP Anwar, Kabid Trantibum Andri Nugroho dan Kabid Linmas dan Kepala Pemadam Kebakaran Muchtadi. Sejumlah Kepala Seksi dan anggota Satpol juga hadir dalam pertemuan itu.
Hendri menegaskan bahwa, pihaknya akan melakukan evaluasi tiap Minggu. Jika dalam evaluasi, terjadi hal-hal yang melanggar, Satpol PP Kepri pun akan melakukan tindakan terukur.
Karena itu, Hendri menekannya pentingnya menjaga komitmen agar semuanya bisa berjalan sebagaimana mestinya. Hendri pun mengajak para pedagang untuk menjadi agen dalam mengajak ketertiban dan ketentraman.
“Jaga kebijakan yang sudah diambil ini. Dukung kebijakan ini,” kata Hendri.
Para pedagang berterima kasih dengan kebijakan yang diambil Kasatpol PP Kepri. Kebijakan itu membuat rezeki mereka mengalir lebih lancar.
Ito, seorang pedagang menyampaikan bahwa mereka kini mendapat hasil yang lebih daripada saat berjualan di lokasi yang tanahnya masih merah. Dia pun sadar ada yang mengadu domba para pedagang karena saat ini semua berjalan damai.
“Sekarang hasilnya bagus. Alhamdulillah,” kata Ito tentang pendapatan harian mereka.
Malah Ito pun paham ada yang mulai membuat berita hoax, karena mereka tak ikhlas melihat pedagang hari ini mendapat rezeki yang lebih. Apalagi semua berlangsung tertib.
Soal hoax yang beredar pun disampaikan Ajo, pedagang lainnya. Dia tahu ada sampah yang terkumpul rapi, kemudian diserakkan untuk dijadikan konten mendiskreditkan Satpol PP.
“Itu sampah yang diserakkan untuk diviralkan saya lihat sendiri,” kata Ajo.
Kasat Hendri pun paham dengan fenomena ini. Karena memang ada kelompok tertentu untuk melakukan provokasi. Dengan tujuan memancing Satpol PP melakukan tindakan.
“Intinya kita jaga bersama. Sampah permasalahan semua orang. Kalau tak tertib dan tak bersih, semua dirugikan,” kata Hendri. (ara)