banner 728x90

Koordinasi Penanganan Varian Baru Covid-19 Buruk, Dinkes Batam Tak Kebagian Data, BTKLPP Tak Pernah Diajak Rapat

Ariranews.com, Batam: Kepala Dinas Kesehatan, Didi Kusmarjadi mengaku belum mengetahui identitas warga Batam yang terpapar varian baru virus Covid-19, B117 yang berasal dari Inggris.

Pasalnya, kata Didi pihaknya tak diberitahu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepri maupun Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.

“Dinas Kesehatan Batam tak pernah diberitahu Dinas Kesehatan Provinsi maupun BTKLPP,” ungkap Didi, dengan nada tinggi.

Sehingga kata Didi pihaknya tak dapat berbuat banyak, termasuk tidak dapat melakukan pelacakan.

“Bagaimana kita mau melakukan pelacakan. Ngasih tau aja ngak. Meski surat resmi tak diberikan setidaknya japri saya,” ungkap Didi lagi.

Sebagai penanggung jawab penanganan Covid-19 di Batam ujar Didi, dia pun bingung dengan buruknya koordinasi belakangan ini.

“Kalau terjadi apa-apa mereka yang bertanggungjawab,” kata Didi.

Dijelaskan Didi, untuk mengetahui adanya varian baru tersebut dilakukan di laboratorium BTKLPP di Jakarta. Daerah akan mengirimkan masing-masing 10 sampel positif dan negatif Covid-19. Hal tersebut juga sekaligus untuk mengecek apakah alat yang digunakan masih sesuai dengan standar.

BACA JUGA:   Ini Alasan NZ Bawa Parang dan Marah-Marah Pada Remaja Masjid di Batam

“Di Batam ada enam laboratorium pengecekan PCR, mereka inilah yang kirim sampel. Itupun gak setiap hari. Apakah hasilnya sama dengan yang dilakukan di Jakarta,” kata Didi.

“Karena tak dikasih tau, kita tak tahu itu sampel dikirim dari laboratorium mana, periode kapan, seminggu lalu kah, sebulan lalu kah,” ungkap Didi.

Dia pun berharap koordinasi lebih ditingkatkan agar penanganan Covid-19 bisa lebih baik.

“Seharusnya Litbangkes dan BTKLPP juga koordinasi dengan kita. Data ditembuaskan ke kita juga. Sampel itu dari mana harusnya ditembuskan. Ini jadi kendala kami. Kalau misalnya real time langsung ketahuan tipe nya kita bisa real action. Contoh kejadian Februari. Kita udah pernah juga masuk varian Inggris. Cuma masuknya di Tanjungpinang.
Kemudian dia ditaruh di rumah singgah, kemudian kabur. Setelah kabur baru dikasih tau kalau dia terinfeksi varian baru. Itu pun tau (kita) dari media. Udah kayak gitu baru sibuk,” ungkap Didi.

BACA JUGA:   Awalnya Kaget, Anak-anak SD Batam ini pun Senang Ditemui Marlin Usai Upacara Hardiknas

Sementara, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam, Budi Santosa mengakui buruknya koordinasi belakangan ini.

“Dulu sering diajak rapat, sekarang kami tak pernah diajak rapat,” ungkapnya, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa siang.

Terkait varian baru virus Covid-19, B117 yang menginveksi warga Batam Kota ungkap Budi saat ini masih diteliti lebih lanjut.

Budi mengatakan sang pasien tersebut diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, maupun bekerja di luar negeri.

“Dia tidak pernah melakukan perjalanan luar kota, bahkan bukan tergolong Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru saja kembali dari Malaysia kemarin,” ungkapnya.

Untuk itu, saat ini pihaknya kembali melakukan tracing ulang terkait kontak sang pasien yang saat ini telah dinyatakan sembuh. Konsentrasi pengecekan dilakukan kepada anggota keluarga.

“Karena dia (pasien) memiliki keluarga dan sampel swab test juga sudah kita kirim ke pusat untuk dilakukan uji lab apakah terpapar varian baru atau tidak,” tegasnya.

BACA JUGA:   Wagub Marlin Ajak Tokoh Agama Bekali Generasi Muda dengan Ilmu yang Baik & Benar

Walau demikian, Budi juga menolak untuk menyampaikan mengenai identitas warga Batam yang terpapar varian virus corona B117 tersebut. Menurutnya, varian baru ini diduga juga telah menyebar.

“Untuk itu saat ini kita harus waspada karena kita menduga ini sudah tersebar di Batam. Mengingat pasien sebelumnya juga tidak diketahui kontak di mana. Bisa jadi di mal, atau lokasi umum lain,” tegasnya.(emr)

Keterangan foto: Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi.