Ariranews.com, Natuna – Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Rusdi, menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) RKPD Tahun 2025 yang digelar di Gedung Sri Serindit, Ranai.
Dalam pidatonya, Rusdi menekankan bahwa Musrenbang merupakan momentum strategis untuk menyatukan visi dan misi pembangunan daerah serta memastikan program-program prioritas dapat berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai wakil rakyat, kami memiliki kewajiban untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran DPRD, yang merupakan hasil dari penyerapan aspirasi masyarakat melalui reses, kunjungan kerja, dan dialog di berbagai wilayah Natuna. Pokok pikiran ini adalah kristalisasi suara rakyat, dan kami harap dapat disinergikan dalam RKPD Natuna,” ujar Rusdi.
Rusdi menyampaikan tiga isu krusial yang menjadi perhatian utama DPRD, yakni penguatan sektor kemaritiman, pemetaan infrastruktur yang tepat sasaran, dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sebagai wilayah yang merupakan beranda terdepan Indonesia, Natuna memiliki potensi maritim yang luar biasa, mencakup sektor perikanan, pariwisata bahari, hingga pertahanan laut. DPRD mendorong sinergi antara pemerintah daerah, TNI/Polri, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga kedaulatan laut dan mengembangkan sektor maritim secara berkelanjutan.
“Program perikanan jangan hanya fokus pada peningkatan hasil tangkap, tetapi juga hilirisasi industri pengolahan, pelatihan keterampilan nelayan, dan pemasaran produk secara luas,” tegas Rusdi.
Di sektor pariwisata, Natuna memiliki daya tarik luar biasa yang perlu dikembangkan dengan serius, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan membangun infrastruktur penunjang secara berkelanjutan.
DPRD menilai pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara terarah dan berdasarkan data riil kebutuhan masyarakat. Prioritas diberikan kepada infrastruktur yang memberikan efek domino, seperti pelabuhan perikanan, jalan antar-sentra produksi, dan ketersediaan air bersih serta listrik yang merata.
“Setiap rupiah anggaran harus memberikan nilai tambah maksimal. Hindari proyek-proyek yang tidak esensial,” kata Rusdi.
Menghadapi terbatasnya anggaran dan ketergantungan pada transfer pusat, DPRD mendorong seluruh OPD untuk menggali potensi PAD secara maksimal, seperti melalui retribusi perikanan, pariwisata, dan pemanfaatan aset daerah.
“Kita perlu menciptakan iklim investasi yang ramah dan memberikan kepastian hukum. Investasi akan membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi daerah,” ujar Rusdi.
Rusdi juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran yang tidak mengorbankan kualitas pelayanan publik, melainkan mendorong digitalisasi, inovasi, dan akuntabilitas birokrasi.
Di akhir penyampaiannya, Ketua DPRD Natuna mengajak semua pihak untuk bergotong royong membangun Natuna yang maju, sejahtera, dan berdaulat.
“Melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan, DPRD akan terus mengawal setiap kebijakan agar benar-benar berpihak kepada rakyat. Semoga Allah SWT meridhoi setiap ikhtiar kita untuk Natuna tercinta,” tutupnya. (dod)