Ariranews.com: Selain melanda Perumahan Ameria 2, Kelurahan Batubesar, Kecamatan Nongsa, banjir juga merendam Perumahan Devely Recidence, yang masih berada di kelurahan yang sama, Sabtu (2/1/2021).
Namun, kondisi lebih parah dialami Perumahan Devely. Air bahkan di beberapa titik sampai sepinggang orang dewasa. Hingga malam ini banjir belum surut. Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. Sebuah dapur umum pun didirikan Brimob Polda Kepri di lokasi untuk memenuhi kebutuhan warga.
Banjir di dua lokasi tersebut diakibatkan karena tidak lancarnya aliran ke muara laut. Saat ini aliran ke muara terhalang oleh jalan ke salah satu perumahan. Sedangkan gorong-gorong yang ada tak mampu mengalirkan air yang datang. Akibatnya air tertahan di aliran sebelumnya atau yang disebut warga sekitar sebagai danau.
Danau tersebut yang saat ini masuk dalam kawasan hutan lindung dan sebagai tempat daerah resapan air di wilayah tersebut.
Danau tersebut merupakan tempat berakhirnya air dari kawasan Bandara Hang Nadim dan danau bekas galian pasir yang berada di atasnya.
Karena hujan deras yang melanda Batam sepanjang Jumat hingga Sabtu siang membuat ketinggian air di danau semakin tinggi yang kemudian merendam Perumahan Devely Recidence yang berada di pinggir danau tersebut.
Sabtu, siang, Kepala Kelurahan Batubesar, Badri, sudah meninjau lokasi banjir dan lokasi gorong-gorong yang disinyalir sebagai penyebab banjir.
Anang, salah seorang warga yang juga meninjau gorong-gorong tersebut berharap saluran pembuangan utama ke laut tersebut dibongkar dan dibuat lebih besar. Jika tidak, banjir akan semakin parah apabila hujan turun kembali.
“Kalau dibongkar pasti air langsung surut,” ungkapnya. Dia pun berharap pemerintah segera membongkarnya. Apalagi BMKG masih memprediksi hujan akan terjadi di Batam beberapa hari mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Perumahan Ameria 2, Batubesar, terendam banjir akibat cuaca buruk yang melanda Batam, Sabtu (2/1/2021) siang.
Dari pantauan, banjir yang merendam perumahan yang berada persis di samping RS Bhayangkara Polda Kepri, tersebut akibat meluapnya air dari parit besar yang berada antara perumahan dengan rumah sakit tersebut.
Aliran parit tersebut merupakan buangan dari air dari daerah, Taman Raya, Botania dan daerah sekitar. Air kemudian masuk dalam kawasan Bandara Hang Nadim dan kemudian mengalir ke parit yang berada di samping RS Bhayangkara Polda ke Kepri yang kemudian berakhir di muara laut.
Debit air yang datang dari kawasan Bandara Hang Nadim Batam tak dapat ditampung parit, ditambah banyaknya tanaman enceng gondok yang menyumbat gorong-gorong yang ada.
Sehingga air meluap ke dalam perumahan. Hingga Sabtu siang, ketinggian air di dalam perumahan tersebut terus naik. Bahkan ketinggian air sudah merendam ban mobil dan masuk ke dalam rumah warga.
Untuk antisipasi, beberapa kendaraan mulai diungsikan warga ke jalan yang ada di depan perumahan. Warga pun bergotongroyong membersihkan gorong-gorong dari tanaman enceng gondok agar aliran air jadi lancar. Sebuah alat berat yang kebetulan berada di kawasan perumahan dikerahkan untuk membersihkan sampah yang ada di gorong-gorong.(emr)
foto: istimewa
