banner 728x90

Ini Jawaban BP Batam Dituduh Rekayasa Pemenang Lelang Kerja Sama Pelabuhan Batam Center

Pelabuhan Internasional Batam Center.

AriraNews.com, Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengklarifikasi tuduhan rekayasa pemilihan mitra kerja sama Terminal Ferry Internasional Batam Center. BP Batam menegaskan semua proses telah dilakukan secara transparan.

Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan
menyayangkan adanya kecurigaan rekayasa anggaran dan pemenang lelang yang disampaikan oleh Ketua Corruption Investigation Committee (CIC) R Bambang S beberapa waktu yang lalu.

“Sebelumnya, kita telah mengumumkan melalui media nasional dan media lokal. Setelah pengumuman itu, kita memberikan waktu pendaftarannya selama satu minggu,” ujarnya, Senin (20/5/2024).

Ia menjelaskan, pihaknya terpaksa melaksanakan sesi Prakualifikasi ulang pemilihan Calon Mitra Kerja. Sebab, selama proses pendaftaran, terdapat kurang dari 3 peserta yang memasukkan dokumen kualifikasi. Sehingga sesi Prakualifikasi harus dilakukan ulang.

BACA JUGA:   Sambut Natal 2023, Persekutuan Do'a BP Batam Gelar Bakti Sosial

“Jadi sebenarnya ini justru menjadi kesempatan kepada perusahaan-perusahaan lainnya supaya bisa mengikuti proses tender. Jadi semua dilakukan dengan transparan,” katanya.

Begitu juga dengan pengembalian modalnya. Pengembalian modal itu tentunya sudah dilakukan kajian atau feasibility study. Secara bisnis, dengan investasi yang mencapai Rp3,4 triliun tentunya sangat memungkinkan untuk pengembalian modalnya.

Sebab, investasi Rp3,4 triliun itu akan meliputi pembangunan gedung baru yang kapasitasnya lebih luas, pengoperasian dan pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Center. Tidak hanya itu, nilai investasi itu juga akan meliputi area komersial. Dari luas 2,9 hektare existing saat ini, nantinya akan diperluas hingga kurang lebih 24 hektare.

BACA JUGA:   Kepala BP Batam Terima Kunjungan Dubes Jepang

Dalam area pelabuhan tersebut, juga terdapat area komersil seperti hotel hingga mal. Termasuk kegiatan reklamasi yang akan dilakukan kedepannya.

“Kalau hitungan pengembalian modal Rp500 miliar itu, jika pelabuhannya seperti yang sekarang ini. Tapi nanti kita akan membuat terminal yang baru, yang kapasitasnya lebih besar. Karena kalau sekarang sudah over kapasitas, jadi butuh bangunan yang lebih besar lagi kapasitasnya dan lebih modern,” jelasnya.

BACA JUGA:   KEK Batam Aero Technic Siap Jadi Pusat MRO Terbesar di Indonesia

Ia menambahkan, dalam kerja sama pembangunan, pengoperasian hingga pengembangan Terminal Ferry Internasional Batam Center ini sepenuhnya juga berasal dari pemenang tender. Sehingga, adanya fee 20 persen seperti yang disampaikan, Fesly membantah hal tersebut.

“Saya tegaskan, semestinya tidak ada tuduhan seperti itu. Aneh kalau adanya fee, sementara ini skemanya investasi. Dana pembangunannya berasal dari pemenang tender. Jadi sepenuhnya dari investor dan bukan dari pemerintah,” tutupnya. (agm)